Enam Penderita Gizi Buruk Masih Dipantau

Enam Penderita Gizi Buruk Masih Dipantau

KOTA BINTUHAN, BE- Dinas Kesehatan Kaur menekankan kepada Puskesmas untuk mengawasi dan mengontrol kesehatan balita. Jangan seperti tahun 2012 lalu, karena Kabupaten Kaur termasuk rawan akan kesehatan khususnya program asupan gizi. Sepanjang tahun lalu sebanyak 6 penderita gizi buruk dan satu orang kurang gizi. Kemudian dari enam orang penderita gizi buruk meninggal dunia karena adanya penyakit sehingga membuat kekebalan tubuh hilang. \"Kita minta semuanya Puskesmas untuk mewasdai, kita juga mengharapkan warga dan orang tua untuk peduli akan kesehatan balitanya,\" kata dr Marlena, kemarin. Dikatakanya, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan Dendi (10 bulan) warga Bungin Tambun, Kecamatan Muara Sahung. Sejak Oktober 2012 masih dalam kondisi masih membutuhkan asupan gizi hingga akhir Januari 2013 lalu. Akibat penanganan ektra cepat, saat ini kondisi Dendi sudah semakin baik. Hal inilah yang diminta untuk dilakukan, dengan cepat mengatasi dengan baik. \"Kita sangat memprihatinkan waktu tahun 2012, jika dibanding tahun 2011 sama sekali tidak ada gizi buruk dan kekurangan gizi, namun tahun 2012 justru semakin meningkat. Makanya tahun 2013 harus kita benahi terutama pihak puskesmas harus benar-benar mengontrol terutama asupan gizi bagi balita,\" jelasnya. Dijelaskanya, enam balita penderita gizi buruk  pada tahun 2012, yang masih dalam pengontrolan pihak Dinkes yakni Oki (4) warga Desa Mentering I Kecamatan Semidang Gumay, terjadi mulai maret mengalami berat badan. Namun saat ini sudah sehat setelah dilakukan penangangan. Kemudian juga terjadi pada Jopan Har (2) Desa Awet Mate kecamatan Semidang Gumay (sembuh). Kemudian, Decha (1,5)  warga Kasuk Baru kecamatan Tetap (sembuh), Dendi (10 bulan)  Bungin Tambun Kecamatan Padang Guci Hulu (Sembuh), Suci (7 bulan) warga Sinar Pagi Kecamatan Kaur Selatan (sembuh) dan Cantika (4 bulan) warga Manau XI kecamatan Muara Sahung meninggal dunia karena adanya penyertaan penyakit lain.  Sehingga hasil diagnosa selain gizi buruk juga adanya penyakit komplikasi pada pasien tersebut.  Kemudian ditambah satu warga yang mengalami kurang gizi yakni Lala (10 bulan) Warga Pengubaian kecamatan Tetap (sembuh). \"Penyembuhan bagi gizi buruk dilakukan selama 3 bulan, karena selam itulah akan terlihat perkembanganya. Namun hasil upaya Dinkes semuanya sembuh kecuali Cantika meninggal, bukanya hanya gizi buruk namun karena ada penyakit lainya. Namun kita tetap memantau perkembanganya melalui puskesmas masing-masing\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: