PT APS Ditegur
BINTUHAN,BE- Sejak dibentuknya Tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) di Provinsi Bengkulu yang melibatkan semua perusahan perkebunan di Bengkulu. Mulai bulan Oktober 2012 sampai saat ini, PT Anugerah Pelangi Sukses (APS) yang berada di Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur. Tidak pernah datang. \"Kita kembali menegur pihak APS yang tidak pernah ikut, dalam pembahasan TBS. Karena semua perusahaan CPO yang ada di Bengkulu semuanya ikut kecuali APS. Bahkan setelah kita kita konfirmasi ternyata pihak APS tidak menganggap penting pertemuan tersebut,\" ungkap Kadispertan Asmawan SSos melalui Kabid Perkebunan Kastilon. kemarin. Dikatakanya, bahwa berdasarkan rapat yang dilakukan tim di Bengkulu. Bahwa harga TBS pada bulan April minggu pertama dan minggu kedua. Harga TBS paling rendah adalah Rp 9.070/ kg TBS, sementara harga tertinggi ditetapkan Rp 1.233/kg TBS. Dan untuk harga rata-rata TBS Rp 1.070/kg, harga ini selalu mendapat perbaruan setiap 2 minggu sekali. Untuk itu para petani yang mempunyai kebun sawit dapat menjual TBS-nya ke tengkulak sesuai dengan harga tersebut. Karena harga standar tersebut adalah harga jual petani di pabrik CPO. Sementara untuk saat ini harga TBS yang ada di Kabupaten Kaur menurut Kastilon masih yang paling rendah. Dibandingkan dengan harga TBS yang ada di daerah lainnya di Provinsi Bengkulu. \"Untuk harga TBS, kita akui di Kaur ini khususnya di APS harga TBS-nya masih yang paling rendah. Dan setelah harga baru ini keluar, kita akan survey nantinya berapa harga TBS di tingkat tengkulak dan pabrik. Karena kalau lebih rendah dari harga yang telah di tentukan tentunya masyarakat Kaur sangat dirugikan,\" jelasnya. Dijelaskanya, menyikapi hal tersbut pihaknya sudah menegur PT APS karena tidak sesuai dengan kondisi dilapanga. Hal ini jelas sangat meresahkan para petani sawit, dalam waktu dekat ini Dinas akan kembali memanggil PT APS jika masih tidak mengubris pihaknya akan membuat teguran secara tertulis. \"Kita minta APS mematuhi apa yang menjadi kesepakatan, karena Kaur sudah disrot karena haraga sawit anjlok dibading daerah lainya,\" jelasnya.(100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: