23 Pelaku Diciduk, Ribuan Liter Tuak Dimusnahkan dalam Operasi Pekat Polresta Bengkulu

Press Release Operasi Pekat Premanisme Nala Polresta Bengkulu-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Operasi Pekat Nala Premanisme 2025 yang digelar oleh Polresta Bengkulu sejak 1 hingga 15 Mei 2025 berhasil menciduk 23 pelaku dari berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran. Dalam operasi ini, aparat juga memusnahkan ribuan liter minuman keras tradisional (tuak) langsung di lokasi.
Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, menjelaskan bahwa operasi menyasar sejumlah penyakit masyarakat (pekat) seperti peredaran miras, penyalahgunaan narkoba, aksi premanisme, hingga praktik pungutan liar (pungli).
“Ribuan liter tuak kami musnahkan di lokasi. Selain itu, berbagai barang bukti lain juga disita, termasuk minuman keras dalam botol,” ujar Sudarno saat konferensi pers, Selasa (20/5/2025).
Salah satu kejadian yang sempat viral terjadi saat patroli gabungan bersama Wali Kota Bengkulu, di mana tiga pelaku diamankan – terdiri dari satu orang dewasa dan dua anak di bawah umur.
BACA JUGA:Penjaga Kuburan di Bengkulu Dibekuk Polisi, Curi Barang Rp10 Juta dan Motor Korban
BACA JUGA:Empat Pejabat Bengkulu Akui Setor Dana Pilkada, Mengaku Takut Kehilangan Jabatan
“Dua pelaku anak menjalani proses diversi, sementara pelaku dewasa diproses hukum. Kami menjunjung tinggi perlindungan anak dalam setiap penanganan kasus,” tambah Kapolresta.
Nama-nama pelaku Target Operasi (TO) yang diamankan Polresta Bengkulu diantaranya Ab (membawa senjata tajam), YP (mengendarai motor tanpa pelat nomor), AP (membawa sebatang kayu), DK (tertangkap konsumsi miras), Wa alias Mawar (membawa 7,01 liter BBM subsidi (Pertalite).
Selain pelaku TO, aparat juga mengamankan 18 pelanggar Non TO yang terlibat dalam kepemilikan enam paket sabu, kepemilikan 265 liter tuak dan ratusan botol miras berbagai merek, dan dugaan pengeroyokan oleh tiga pelaku yang kini dalam proses hukum. Dua pelaku lainnya dibina setelah membuat surat pernyataan.
Operasi juga menindak praktik parkir liar yang dikategorikan pungli. Lokasi rawan telah dipetakan, dan penertiban akan dilanjutkan bersama Pemda.
“Kami ingin masyarakat terbebas dari pungutan liar yang tidak masuk ke kas daerah,” tegas Sudarno.
Dalam dua pekan pelaksanaan, aparat berhasil menggelar 179 kegiatan di 169 titik di wilayah Kota Bengkulu. Untuk pelanggar Non TO, sebagian besar diberikan pembinaan preventif untuk mencegah pelanggaran berulang.(ang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: