Ini Bahaya Bagi yang Suka Tidur dengan Kipas Angin!
Banyak orang yang menganggap jika tidur dengan menyalakan kipas angin dapat berisiko menyebabkan masuk angin hingga paru-paru basah.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Tidur adalah suatu keadaan berkurangnya aktivitas mental dan fisik dimana kesadaran berubah dan aktivitas sensorik tertentu terhambat. Saat Tidur, terjadi penurunan aktivitas otot dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Meskipun Tidur berbeda dengan terjaga dalam hal kemampuan bereaksi terhadap rangsangan, Tidur tetap melibatkan pola otak aktif, sehingga lebih reaktif dibandingkan koma atau gangguan kesadaran.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Siapkan Dana Belanja Tidak Terduga untuk Antisipasi Bencana Tahun 2024
Selama tidur, sebagian besar sistem tubuh berada dalam keadaan anabolik, membantu memulihkan sistem kekebalan, saraf, kerangka, dan otot. Ini adalah proses penting yang menjaga suasana hati, memori, dan fungsi kognitif, dan memainkan peran besar dalam fungsi sistem endokrin dan kekebalan tubuh. Jam sirkadian internal mendorong tidur setiap hari di malam hari. Beragamnya tujuan dan mekanisme tidur merupakan subjek penelitian substansial yang sedang berlangsung. Tidur adalah perilaku yang sangat dilestarikan dalam evolusi hewan, kemungkinan besar sudah ada sejak ratusan juta tahun yang lalu.
Udara yang panas membuat banyak orang tidur sambil menyalakan kipas angin. Namun, ada yang beranggapan jika hal tersebut berdampak buruk bagi kesehatan. Mari simak penjelasan berikut ini mengenai bahaya tidur dengan kipas angin.
BACA JUGA:Hari Pertama Pendaftaran PPDB, Sekolah Diserbu Orang Tua Murid Sejak Pagi
Di Indonesia, banyak orang yang menganggap jika tidur dengan menyalakan kipas angin dapat berisiko menyebabkan masuk angin hingga paru-paru basah. Ada juga yang bilang jika kipas angin membuat keringat tidak bisa keluar dan akan mengendap di dalam tubuh.
Namun, benarkah bahaya tidur dengan kipas angin sesuai dengan anggapan masyarakat, atau ini sekadar mitos? Fakta Penggunaan Kipas Angin Faktanya, tidur dengan kipas angin yang menyala memang terkait dengan beberapa masalah kesehatan, antara lain:
Alergi dan asma
Bagi Anda penderita asma dan alergi, sebaiknya tidak menyalakan kipas angin saat tidur. Debu dan kotoran yang menempel di kipas angin akan berterbangan di dalam ruangan, kemudian terhirup dan meningkatkan risiko kekambuhan gejala asma atau alergi. Oleh karena itu, ingatlah untuk rutin membersihkan kipas angin setiap bulan.
BACA JUGA:Sumur Bor, Bedah Rumah Hingga Ribuan Paket Bansos Disalurkan Dalam Rangka HUT Polri ke-78
Hipertermia
Hipertermia adalah kondisi di mana suhu tubuh sangat tinggi, yaitu di atas 40°C. Pada kondisi ini, mekanisme di dalam tubuh gagal untuk mendinginkan suhu badan. Saat berada di lingkungan yang hangat atau sedikit panas, tubuh akan merespons dengan mengeluarkan keringat, sehingga suhu badan tetap normal. Tetapi jika suhu udara sangat panas, mekanisme tubuh tersebut tidak lagi mampu mengimbanginya. Akibatnya, suhu tubuh akan naik dan terjadi hipertermia.
Jika tidak segera mendapat pertolongan, hipertermia dapat menyebabkan dehidrasi hingga kematian. Ada yang bilang bahwa kipas angin dapat memicu hipertermia. Namun faktanya, tidur dengan kipas angin menyala tidak menyebabkan hipertermia. Menyalakan kipas angin justru menjadi cara yang paling mudah dan murah untuk mendinginkan tubuh ketika cuaca sangat panas.
Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh kurang dari 35°C. Hal ini terjadi karena tubuh kehilangan panas dengan cepat, namun lambat dalam memproduksi panas. Jika tidak segera ditangani, hipotermia yang umumnya disebabkan oleh cuaca atau udara dingin ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga kematian.
BACA JUGA:Peningkatan Infrastruktur, Dinas PUPR Mukomuko Hotmix Jalan Strategis Desa
Di Indonesia yang beriklim tropis dan hangat, risiko seseorang untuk terkena hipotermia sangat kecil, walaupun kipas angin digunakan saat tidur malam. Sebab, kipas angin tidak bisa mendinginkan suhu udara di ruangan secara drastis.
Anggapan terkait bahaya tidur dengan kipas angin belum terbukti secara ilmiah dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Akan tetapi, penggunaan kipas angin memang perlu diperhatikan, terutama dalam hal kebersihannya. Kipas angin harus dibersihkan guna mencegah kipas angin menyebarkan debu dan kotoran yang dapat membuat gejala asma dan alergi kambuh.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: