HONDA BANNER

Pengertian Istilah, Hukum, dan Hadist Mokel Saat Puasa di Bulan Ramadan

Pengertian Istilah, Hukum, dan Hadist Mokel Saat Puasa di Bulan Ramadan

Mokel termasuk bahasa gaul di masyarakat pengguna bahasa Jawa-freepik.com -

Hukum mokel puasa Ramadhan tanpa uzur syar’i bagi kaum muslim yang telah mukalaf (memenuhi syarat wajib puasa) adalah haram.

Meskipun mereka dapat mengqada puasa Ramadhan (mengganti puasa) di lain waktu, seakan setahun penuh berpuasa tidak bisa menukar siam yang telah ditinggalkan.

Dalam suatu riwayat, Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagai berikut, “Barang siapa tidak puasa satu hari di bulan Ramadhan tanpa adanya keringanan yang Allah 'azza wa jalla berikan kepadanya, maka tidak akan bisa menjadi ganti darinya [walaupun ia berpuasa] selama satu tahun,” (H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Khuzaimah).

Meninggalkan ibadah wajib termasuk perbuatan yang mendatangkan dosa besar. Hukum ini juga berlaku untuk mokel puasa Ramadhan tanpa uzur syar’i.

Seturut hadits yang diriwayatkan dari Abu Umamah, Rasulullah SAW menceritakan siksa untuk yang mokel puasa Ramadan tanpa uzur syar'i sebagai berikut:

BACA JUGA:Berapa Jarak Tempuh Musafir untuk Bisa Membatalkan Puasanya, Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Berikut

BACA JUGA:Ternyata Ruh Juga Butuh Makanan, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Bentuk Makanannya

“Pada saat aku tidur, aku bermimpi didatangi dua orang malaikat membawa pundakku. Kemudian mereka membawaku, saat itu aku mendapati suatu kaum yang bergantungan tubuhnya, dari mulutnya yang pecah keluar darah. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Ia menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum diperbolehkan waktunya berbuka puasa’,” (H.R. An-Nasa’i).

Apakah Mokel Puasa Diperbolehkan dalam Islam?

Dilansir dari laman tirto.id jika disebabkan adanya udzur syar'i, mokel atau sengaja membatalkan puasa pada bulan Ramadan diperbolehkan dalam Islam. 

Namun, orang yang punya uzur syar’i justru dianjurkan mokel demi kebaikan dan kesehatan dirinya. Apa saja udzur puasa Ramadhan yang membuat diperbolehkannya mokel?

Bentuk uzur syar’i yang membuat umat Islam boleh meninggalkan puasa Ramadhan, atau bahasa gaulnya mokel, ada beragam. Sebagian di antaranya telah dijelaskan di Surah Al-Baqarah ayat 184 sebagai berikut:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Ayyāmam ma‘dūdāt(in), faman kāna minkum marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), wa ‘alal-lażīna yuṭīqūnahū fidyatun ṭa‘āmu miskīn(in), faman taṭawwa‘a khairan fahuwa khairul lah(ū), wa an taṣūmū khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).

BACA JUGA:Golongan Orang-orang yang Celaka di Bulan Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Ciri-cirinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: