Pengertian Istilah, Hukum, dan Hadist Mokel Saat Puasa di Bulan Ramadan

Pengertian Istilah, Hukum, dan Hadist Mokel Saat Puasa di Bulan Ramadan

Mokel termasuk bahasa gaul di masyarakat pengguna bahasa Jawa-freepik.com -

Meninggalkan ibadah wajib termasuk perbuatan yang mendatangkan dosa besar. Hukum ini juga berlaku untuk mokel puasa Ramadhan tanpa uzur syar’i.

Seturut hadits yang diriwayatkan dari Abu Umamah, Rasulullah SAW menceritakan siksa untuk yang mokel puasa Ramadan tanpa uzur syar'i sebagai berikut:

BACA JUGA:Berapa Jarak Tempuh Musafir untuk Bisa Membatalkan Puasanya, Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Berikut

“Pada saat aku tidur, aku bermimpi didatangi dua orang malaikat membawa pundakku. Kemudian mereka membawaku, saat itu aku mendapati suatu kaum yang bergantungan tubuhnya, dari mulutnya yang pecah keluar darah. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Ia menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum diperbolehkan waktunya berbuka puasa’,” (H.R. An-Nasa’i).

Apakah Mokel Puasa Diperbolehkan dalam Islam?

Dilansir dari laman tirto.id jika disebabkan adanya udzur syar'i, mokel atau sengaja membatalkan puasa pada bulan Ramadan diperbolehkan dalam Islam. 

Namun, orang yang punya uzur syar’i justru dianjurkan mokel demi kebaikan dan kesehatan dirinya. Apa saja udzur puasa Ramadhan yang membuat diperbolehkannya mokel?

Bentuk uzur syar’i yang membuat umat Islam boleh meninggalkan puasa Ramadhan, atau bahasa gaulnya mokel, ada beragam. Sebagian di antaranya telah dijelaskan di Surah Al-Baqarah ayat 184 sebagai berikut:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Ayyāmam ma‘dūdāt(in), faman kāna minkum marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), wa ‘alal-lażīna yuṭīqūnahū fidyatun ṭa‘āmu miskīn(in), faman taṭawwa‘a khairan fahuwa khairul lah(ū), wa an taṣūmū khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).

BACA JUGA:Golongan Orang-orang yang Celaka di Bulan Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Ciri-cirinya

Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Dapat disimpulkan dari ayat diatas orang yang diperbolekan mokel, yakni mereka yang meliputi musafir, orang sakit, orang jompo, wanita hamil dan ibu menyusui, serta orang yang tercekik haus dan lapar (haus dan lapar dalam kondisi ekstrem).

Kendati demikian, orang yang beruzur syar’i wajib mengqada atau mengganti puasa Ramadan di lain waktu. 

Waktu pelaksanaan puasa qada Ramadan sebaiknya dilakukan setelah bulan Ramadan tersebut dan sebelum datangnya bulan suci di tahun berikutnya, kecuali pada hari-hari yang diharamkan berpuasa, yaitu Idul Fitri, Idul Adha, dan 3 hari tasyrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: