Pengertian Istilah, Hukum, dan Hadist Mokel Saat Puasa di Bulan Ramadan

Pengertian Istilah, Hukum, dan Hadist Mokel Saat Puasa di Bulan Ramadan

Mokel termasuk bahasa gaul di masyarakat pengguna bahasa Jawa-freepik.com -

Namun, dalam hukum Islam (fikih), berlaku ketentuan tertentu yang membolehkan orang tidak berpuasa meski sebenarnya ia wajib menjalankannya.

BACA JUGA:Apakah Ngupil dan Korek Kuping Membatalkan Puasa, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Maka itu, hukum mokel puasa Ramadhan bisa dibagi menjadi dua. Keduanya ialah hukum mokel puasa dengan uzur syar'i dan tanpa uzur syar'i. Berikut ini penjelasan lengkap soal hukum mokel puasa Ramadhan:

1. Hukum Mokel Puasa dengan Uzur Syar'i

Hukum mokel atau sengaja membatalkan puasa di bulan Ramadan diperbolehkan, apabila ada uzur syar’i. Artinya, mokel puasa Ramadhan tanpa ada uzur syar’i tidak dibenarkan di dalam Islam.

Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang telah mukalaf (ditandai telah balig hingga berakal) serta tidak memiliki uzur syar’i. Kewajiban menjalankan puasa dalam 29 atau 30 hari bulan Ramadan termuat dalam firman Allah Swt. Surah Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Yā ayyuhal-lażīna āmanū kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alal-lażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn(a).

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Apa saja uzur syar'i yang membuat seorang muslim atau muslimah boleh mokel puasa di bulan Ramadhan? Simak dulu penjelasan hukum mokel puasa tanpa uzur syar'i.

BACA JUGA:Apakah Ngupil dan Korek Kuping Membatalkan Puasa, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

2. Hukum Mokel Puasa Ramadhan Tanpa Uzur Syar'i

Hukum mokel puasa Ramadhan tanpa uzur syar’i bagi kaum muslim yang telah mukalaf (memenuhi syarat wajib puasa) adalah haram.

Meskipun mereka dapat mengqada puasa Ramadhan (mengganti puasa) di lain waktu, seakan setahun penuh berpuasa tidak bisa menukar siam yang telah ditinggalkan.

Dalam suatu riwayat, Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagai berikut, “Barang siapa tidak puasa satu hari di bulan Ramadhan tanpa adanya keringanan yang Allah 'azza wa jalla berikan kepadanya, maka tidak akan bisa menjadi ganti darinya [walaupun ia berpuasa] selama satu tahun,” (H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Khuzaimah).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: