Keluarga Pejabat Bengkulu Menang di Pileg, Pengamat Politik: Diuntungkan Kekuasaan, Tetapi yang Milih Rakyat

Keluarga Pejabat Bengkulu Menang di Pileg, Pengamat Politik: Diuntungkan Kekuasaan, Tetapi yang Milih Rakyat

Pengamat Politik Univesitas Bengkulu, Panji Suminar-(foto: istimewa)-

BACA JUGA:Tim Caleg DPRD Kota Bengkulu Lapor ke Bawaslu, Terkait Dugaan Intimidasi Petugas PPK dan Saksi Mandat Partai

Faktor yang pertama adalah pengaruh dari pejabat yang bersangkutan. Kedua, memiliki jaringan birokrasi yang kemudian itu bisa di kapitalisasi untuk mendukung calon, sehingga kemudian sangat dimungkinkan mereka terpilih. 

"Paling tidak itu menimbulkan pemahaman bagi orang bahwa demokrasi tahun ini banyak kecenderungan istri pejabat, keluarga pejabat yang bertarung dan spekulasi yang muncul adalah apakah ini bagian dari politik dinasti," ungkapnya.

Terkait dinasti politik, Panji tak menampik jika image itu terbangun dari Presiden Joko Widodo yang saat ini tengah menjadi buah bibir di masyarakat.

Seperti diketahui, putra sulungnya  didorong  menjadi wakil presiden, lalu menantunya menjadi walikota dan putra bungsunya menjadi ketum partai.

Namun di sisi lain, menjadi peserta pileg atau pemilu merupakan hak bagi seorang individu. Artinya semua berhak untuk memilih dan dipilih.

BACA JUGA:Ini Dia 4 Besar Nama Calon DPD RI Dapil Bengkulu dengan Suara Terbanyak

"Kita harus paham juga aspek individunya. Walaupun memang harus diakui bahwa alat kekuasaan bisa digunakan sebagai channel atau saluran pemenangan dengan cara-caranya sendiri. Alat kekuasaan atau pengaruh kekuasaan itu bisa dikapitalisasi dalam proses kontestasi dan itu alami saja," imbuhnya.

Panji Suminar juga membahas akan dampak demokrasi yang diramaikn oleh keluarga para pejabat ini. 

Kata Panji tidak menutup kemungkinan dengan demokrasi seperti ini bisa berdampak pada demokrasi di tingkat nasional. Dimana orang-orang sudah tahu bahwa ini tidak bagus, walaupun kita menyadari bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

Namun sebagai warga negara yang baik dan sebagai rakyat, tentunya ada harapan yang dititipkan lewat tangan wakil-wakilnya yang terpilih nanti. 

Oleh karena itu, disanalah bisa melihat para keluarga pejabat yang menang bekerja. Apakah kemenangan itu didasari kekuasaan semata ataupun didukung dengan kompetensi yang dimiliki.

"Kita lihat saja kinerja dia 5 tahun kedepan. Kalau kinerjanya bagus artinya dia punya kemampuan atau kompetensi tapi kalau tidak bagus artinya dia hanya mengandalkan kekuasaan. Penilaian apakah keluarga pejabat berhasil atau tidak bisa dilihat 5 tahun kedepan dan kita evaluasi kinerja mereka di parlemen," tutup Panji Suminar. (tri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: