Wingko Babat Oleh-oleh Khas Semarang, Ternyata Berasal Dari Jawa Timur

Wingko Babat Oleh-oleh Khas Semarang, Ternyata Berasal Dari Jawa Timur

Wingko Babat ternyata berasal dari Jawa Timur -Pinterest -

BENGKULUEKSPRESS.COM - Wingko babat merupakan salah satu makanan yang disebut-sebut panganan khas kota Semarang.

Makanan ini kerap dijadikan sebagai oleh-oleh bagi para turis asing maupun domestik yang mengunjungi kota Semarang.

Meski terkenal sebagai oleh-oleh khas Semarang nyatanya Wingko Babat bukan berasal dari Semarang loh.

Loh kok bisa? Oleh karena itu, yuk simak artikel berikut ini.

BACA JUGA:Tidak Banyak yang Tahu! Begini Asal Usul Semur Jengkol di Indonesia

Asal Wingko Babat

Wingko babat sebenarnya bukanlah makanan asli kota Semarang. Makanan ini berasal dari sebuah kota kecil bernama Babat, dekat Tuban di Jawa Timur.

Sejk dulu hingga sekarang, wingko babat biasa dijajakan di daerah Babat. Di sana pun wingko babat dikenal sebagai "Wingko Babat".

Babat sendiri merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lamongan.

Dikutip dari situs  situs resmi Kabupaten Lamongan, dijelaskan jika wingko babat merupakan salah satu makanan khas Lamongan.

Hal yang sama juga terjadi di Semarang. Kota Semarang menyatakan bahwa wingko babat merupakan salah satu makanan khas Semarang, sehingga ada dua klaim dari dua daerah (Semarang dan Lamongan) terhadap makanan khas yang sama yaitu Wingko Babat.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bika Ambon dan Proses Pembuatannya

Sejarah Wingko Babat

Wingko babat benar adanya berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Wingko Babat baru dikenal di Semarang sejak tahun 1944.

Di tempat asalnya, Kabupaten Babat Lamongan, penganan tepung ketan dan parutan kelapa ini sudah dibuat sejak tahun 1898.

Wingko pertama kali diciptakan pada tahun 1898 oleh Loe Soe Siang dan istrinya Djoa Kiet Nio. Keduanya merupakan pendatang dari Tiongkok yang menetap di Babat, Lamongan.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bika Ambon dan Proses Pembuatannyaa

Bisnis Loe Soe Siang diambil alih oleh kedua anaknya, yaitu Loe Lan Ing dan Loe Lan Hwa, menurut catatan harian Suwarti Dwi Sarwopeni dan Ufi Saraswati dari Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang.

Lo Ran Ying adalah pewaris kedua bisnis Wingko Babat dari Babat, Lamongan. Sementara Babat dilanda huru-hara tahun 1944 pasca kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, ia mengungsi ke Semarang bersama suaminya Ek Chong (D Mulyono) dan kedua anaknya.

Menurut majalah yang diterbitkan dalam Jurnal Sejarah Indonesia, Loe Lan Hwa memulai produksi wingko babat di Semarang pada tahun 1946.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bika Ambon dan Proses Pembuatannya

Wingko babat awalnya dijual dari pintu ke pintu serta warung sederhana di Stasiun Tawang. Lambat laun wingko babat mulai populer dan kini dikenal sebagai produk khas Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: