Menelisik Kampung Janda Milenial di Bojonegoro

Menelisik Kampung Janda Milenial di Bojonegoro

keberadaan desa dengan julukan kampung janda tersebut karena saking banyaknya warga berjenis kelamin perempuan usia di bawah 35 tahun menyandang status janda (cerai).--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kabar Kampung Janda di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur setiap tahun bertambah, beberapa jumlah Janda baru terus bertambah cukup signifikan. Bahkan, Mayoritas mereka berusia di bawah 35 tahun. Jika dikategorisasi berdasar generasi, para Janda itu termasuk kalangan milenial. Lahir antara 1981-1996.

BACA JUGA:Ingin Merintis Jadi Freelancer Kreatif? Ini Cara yang Bisa Kamu Lakukan

Sementara itu, Panitera Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Bojonegoro, Sholikin Jamik mengatakan, tingginya angka perceraian ini tentunya menjadi keprihatinan bersama, terutama para pengambil kebijakan di Bojonegoro. Hal ini tentunya menjadi keprihatinan bersama, terutama para pengambil kebijakan di Bojonegoro.

BACA JUGA:Warga Bengkulu Selatan Siap Menangkan Apt Destita dengan Perolehan Suara Terbanyak DPD RI

Ternyata hampir di masing-masing lingkungan RT (rukun tetangga), terdapat lebih dari satu warga dengan status janda. Hal tersebut diketahui keberadaan desa dengan julukan kampung janda tersebut karena saking banyaknya warga berjenis kelamin perempuan usia di bawah 35 tahun menyandang status janda (cerai).

BACA JUGA:Warga Bengkulu Selatan Siap Menangkan Apt Destita dengan Perolehan Suara Terbanyak DPD RI

Pasalnya, Kampung janda tersebut yakni, Desa Sidorejo, yang berada di wilayah Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sidorejo, namun dua kali dipanggil melalui aplikasi whatsapp nampak berdering, namun tidak direspon.

Dari keterangan seorang anggota BPD di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu, mengatakan, rata-rata warga yang berstatus janda itu, dikarenakan gagal membangun rumah tangga yang disebabkan faktor ekonomi. “Sehingga harus berakhir dengan perceraian”.

BACA JUGA:Pemanfaatan Layanan Kesehatan Naik Drastis, Tembus 1,6 Juta Per Hari

Senada yang disampaikan, Iwan seorang tokoh masyarakat di Desa SidorejoDesa Sidorejo, yang menjelaskan mulai dari RT 01 sampai dengan RT 08, sekira terdapat 25 wanita status janda cerai, dengan usia di bawah 35 tahun. “Untuk yang umurnya lebih dari 35 tahun juga ada tapi tidak saya sebutkan,” katanya.

Di lingkungan RT 01 terdapat 5 (lima) orang janda (usia di bawah 35 tahun), di RT 02 ada 3 (tiga) orang warga dengan status janda (usia di bawah 35 tahun), di RT 03 terdapat 2 (dua) orang janda. Selanjutnya, di RT 04 ada 7 (tujuh) warga janda (semua berusia di bawah 35 tahun), di RT 05 hanya ada 1 (satu) orang janda.

BACA JUGA:Produsen Mobil Asal Cina Chery, Siap Luncurkan Mobil Listrik Omoda E5 di Indonesia

Lebih lanjut, di lingkungan RT 06 juga ada 2 (dua) orang janda (usia di bawah 35 tahun), di RT 07 terdapat 3 (tiga) orang janda, dan di RT 08 ada 2 (dua) orang janda. “Yang saya sebutkan berstatus janda itu rata-rata bercerai karena faktor ekonomi, dan usianya di bawah 35 tahun,” sebutnya.

BACA JUGA:Dewan Usulkan Pemungutan Retribusi Parkir Dialihkan ke Dishub Kota Bengkulu

Ia bersama sejumlah warga masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu berharap, semoga para wanita atau janda tersebut segera mendapatkan jodoh/pasangan lagi. “Kemudian menikah dan dapat merajut kehidupan yang bahagia serta lebih baik”.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: