Mengenal Sejarah dan Daya Tarik Monumen Pers Nasional di Kota Solo

Mengenal Sejarah dan Daya Tarik Monumen Pers Nasional di Kota Solo

Mengenal Sejarah dan Daya Tarik Monumen Nasional di Kota Solo-Akun Insatagram @wonderfullsoloraya-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Solo merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Tengah, Selain terkenal dengan wisata keratonnya yang menawarkan wisata sejarah dan budaya.

Kota yang satu ini juga terkenal dengan destinasi wisata museumnya yang menarik, di Solo sendiri terdapat berbagai museum yang menarik untuk dikunjungi. 

Nah, salah satu destinasi wisata yang tidak boleh kamu lewatkan adalah Monumen Pers Nasional atau yang sering dikenal dengan nama Societeit Sasana Soeka.

Monumen Pers Nasional merupakan museum sejarah yang berlokasi di depan bundaran Jalan Gajah Mada dan Jalan Yosodipuro, Solo. 


Mengenal Sejarah dan Daya Tarik Monumen Nasional di Kota Solo-Akun Insatagram @rahelagustian -

Museum sejarah yang kini berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ini merupakan salah satu warisan cagar budaya yang ada di Kota Solo, terutama bagi sejarah perkembangan pers nasional di Indonesia. Tak lengkap jika berkunjung ke sini kamu tidak mengetahui bagaimana sejarah monumen ini berdiri. Penasaran, yuk simak ulasan berikut.

BACA JUGA:Berkunjung Ke Pantai Batu Bengkung, Salah Satu Kawasan Cagar Alam yang Dilindungi di Kota Malang

Sejarah Monumen Pers Nasional 

Monumen Pers Nasional dulunya dibangun pada tahun 1918 atas perintah dari KGPAA Mangkunegara VII, Pangeran Adipati Aryo Prangwedana, sebagai sebuah balai perkumpulan dan ruang pertemuan. Meskipun baru dibangun tahun 1918, tetapi rancangan gambar gedung Monumen Pers ini telah diberikan kepada Mangkunegara VII sejak tahun 1917. Bangunan Monumen Pers dirancang oleh seorang arsitek asal Wonosobo yang bernama, Mas Aboekasan Atmodirono. 


Mengenal Sejarah dan Daya Tarik Monumen Nasional di Kota Solo-Akun Insatagram @rahelagustian -

Sebelum menjadi Monumen Pers Nasional, mulanya gedung ini memiliki nama Societeit Sasana Soeka. Monumen ini merupakan tempat lahirnya sebuah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tanggal 9 Februari 1946. Maka monumen ini memiliki arti penting bagi pers nasional di Indonesia.

Pada tahun 1956, tepat 10 tahun setelahnya berdirinya PWI, beberapa wartawan kenamaan Indonesia menyarankan agar mendirikan sebuah yayasan yang menaungi pers nasional. Yayasan ini kemudian baru diresmikan pada 22 Mei 1956 dengan sebagian besar koleksi museum merupakan hasil sumbangan dari Soedarjo Tjokrosisworo.

BACA JUGA:Menikmati Keindahan Desa Waerebo yang Dikelilingi Pengunungan Indah di Nusa Tenggara Timur

Nama Monumen Pers Nasional ditetapkan pada tahun 1973. Melansir situs Indonesia Baik, nama Museum Pers Nasional yang dicetuskan di Palembang pada kongres di Tretes tahun 1973. Diubahnya menjadi Monumen Pers Nasional adalah atas usul PWI cabang Surakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: