Museum Adityawarman, Melestarikan Benda Bersejarah di Minangkabau
Budaya Museum Adityawarman-Sumber : Akun Instagram @dunialoka.id-
Sumber : Akun Instagram @dunialoka.id
BENGKULUEKSPRESS.COM - Museum Adityawarman terletak di Padang, Sumatera Barat. Museum Adityawarman merupakan museum budaya untuk melestarikan benda-benda bersejarah, seperti cagar budaya Minangkabau dan cagar budaya nasional.
Museum yang berjulukan Taman Mini ala Sumatera Barat merupakan cara singkat untuk melihat budaya Sumatera Barat. Lokasi Museum Adityawarman berada di kompleks Tugu Jalan Diponegoro No 10, Padang Sumatera Barat. Dulunya, lokasi ini dikenal dengan Taman Melati, sebuah taman bermain masyarakat Kota Padang.
Tidak lengkap rasanya jika kita ber ujung ke Museum Adityawarman, tidak membahas mengenai sejarah asal mula destinasi wisata yang satu ini. Yuk simak ulasan berikut.
Pada masa penjajahan Belanda, di lokasi ini berdiri Tugu Micheils. Menurut cerita pada masa penjajahan Jepang, tugu tersebut diruntuhkan dan besi-besinya dibawa ke Jepang.
Budaya Museum Adityawarman-Sumber : Akun Instagram @dunialoka.id-
BACA JUGA:Pantai Seribu Pohon Kelapa, Nikmati keindahan ala Venice Beach Ala Los Angeles di Sumatera Barat
Nama Adityawarman yang merupakan nama yang melekat pada nama Museum Adityawarman merupakan salah seorang raja Martapura pada abad ke 14. Dimana keberadaan kerjaan ini satu zaman dengan Kerajaan Majapahit.
Penamaan Museum Adityawarman berdasarkan Surat Keputusan Menteri No 093/0/1979 tanggal 28 Mei 1979. Museum Adityawarman diresmikan oleh Prof Dr Syarif Thayeb. Konstruksi Museum dikerjakan pada tahun 1974 dan museum ini diresmikan pada tanggal 16 Maret 1977. Museum Adityawarman menempati lahan seluas 2,6 hektar dengan luas bangunan sekitar 2.854,8 mter persegi. Terdapat 100 jenis tanaman berupa apotek hidup dan pohon pelindung.
Jumlah koleksi Museum Adityawarman sebanyak 6.217 koleksi. Koleksi utama Museum Adityawarman dikelompokkan dalam sepuluh macam jenis koleksi, yaitu terdiri dari biologika, geologika/geografika, etnografika, arkeologika, historika, filologika, numismatika/heraldika, keramologika, seni rupa, dan teknalogika.
BACA JUGA:Pantai Pasir Jambak, Destinasi Wisata Bahari Terdekat di Kota Padang
Sedangkan, koleksi Museum Adityawarman yang merupakan peninggalan Kerajaan Dharmasraya berupa duplikat patung Bhairawa dan patung Amoghapasa. Pada ruang utama museum menampilkan diorama yang mempresentasikan sistem adat yang dimiliki masyarakat Minang dengan penjelasan terkait hubungan kerabatan adat Minangkabau.
Berbeda dari wilayah Indonesia lainnya yang memegang sistem kekerabatan patrilineal, sistem kekerabatan Minangkabau menggunakan sistem matrilineal sehingga perempuan memegang pengaruh kuat di Minangkabau.
Dalam diorama tersebut menggambarkan kehidupan perempuan di Minangkabau, mulai mengasuh anak, memasak untuk keluarga, hingga tradisi lisan dan pantun untuk menanamkan nilai kehidupan pada anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: