Museum Adityawarman, Melestarikan Benda Bersejarah di Minangkabau

 Museum Adityawarman, Melestarikan Benda Bersejarah di Minangkabau

Budaya Museum Adityawarman-Sumber : Akun Instagram @dunialoka.id-

Di bagian lain dari museum yang memiliki koleksi terbanyak nomor dua di Sumatera ini adalah menampilkan adat kesenian, salah satunya pernikahan. Ruangan adat pernikahan menjadi salah satu ruang yang paling diminati pengunjung. 

BACA JUGA:Bangka Botanical Garden, Destinasi Agrowisata di Pangkal Pinang

Ruangan-ruangan lain terdapat koleksi benda bersejarah dan budaya dari suku Mentawai. Suku yang berada di Sumatera Barat ini memiliki budaya yang berbeda dengan suku Minangkabau, salah satunya suku Mentawai menerapkan kekerabatan patrilineal. 

Setelah mengetahui bagaimana sejarah dari destinasi wisata ini. Tahukah kamu destinasi wisata ini menawarkan berbagai macam keunggulan diantaranya:

1. Pengenalan pendidikan kebudayaan

Banyaknya jumlah benda bersejarah yang disimpan disana, dapat memberikan pengenalan kebudayaan. Melalui koleksi yang berjajar rapi di museum, pengunjung dapat meihat satu persatu.

2. Kebersihan yang terjaga

Benda bersejarah yang ada di musium Adityawarman sudah sangat berumur. Akan tetapi kebersihannya tetap terjaga dengan sangat baik. Melalui tim kecil yang dibuat pemerintah untuk menjadi pustakawan, konservator dan edukator. Dengan tim kecil itulah yang menjadikan benda-benda bersejarah tetap terjaga dengan baik.

3. Kelengkapan Museum

Museum memberikan kepuasan kepada pengunjung melalui obyek wisata yang disuguhkannya. Selain beraneka ragam budaya, museum ini juga memadukannya dengan miniatur bendi dan pedati. Khususnya pada bagian bangunan rumah Gadang yang dijadikan sebagai pelengkapnya.

4. Ruang Pameran

Museum ini menyediakan ruang pameran yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan. Disana kamu dapat melihat keragaman budaya dan aneka ragam pernak pernik masyarakat Minang.

5. Ruang Perpustakaan

Destinasi wisata ini juga memiliki fasilitas berupa ruang perpustakaan. Tempat wisata ini sangat tepat untuk anak-anak sekolah sebagai pengenalan masyarakat Minang.

Rute yang dapat ditempuh oleh para pengunjung cukuplah mudah. Pengunjung dapat menggunakan transportasi darat maupun laut. Jika kamu berangkat dari Bandara Internasinal Minang, kamu akan membutuhkan 20 km untuk sampai di museum. Jika dari terminal bus menuju ke museum membutuhkan 10 km. Melalui pelabuhan Teluk Bayur kamu akan membutuhkan 8 km untuk menuju ke museum. Yang terakhir, jika kamu berangkat dari statiun ke museum membutuhkan 5 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: