Rohidin Sebut Keputusan Reskan Mundur dari Partai Golkar Adalah Sikap yang Elegan

Rohidin Sebut Keputusan Reskan Mundur dari Partai Golkar Adalah Sikap yang Elegan

Reskan Efendi alias Pak Bowo saat mengundurkan diri dari Partai Golkar-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Hengkangnya Reskan Effendi Awaludin alias Pak Bowo dari Partai Golkar Bengkulu bukanlah hal yang krusial bagi Partai Golkar Bengkulu.

Bahkan, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah menyebutkan bahwa mundurnya mantan Bupati Bengkulu Selatan (BS) ini karena sudah tidak memiliki chemistry dan kecocokan dalam berpolitik.

Tak hanya itu, sikap yang diambil Reskan pun dinilai sebagai sikap yang elegan sebagai kader partai.

"Beliau sudah mengundurkan diri, tentu sebagai Ketua Golkar Bengkulu, mempersilakan saja dan tidak ada persoalan. Karena beliau yang meminta untuk mengundurkan diri, atau tidak cocok," kata Rohidin, Kamis (11/5/2023).

Rohidin menambahkan, jika seseorang tidak menemukan kepentingan politiknya dan yang bersangkutan mengundurkan diri maka itu akan membuat dirinya bisa berkembang kedepannya. 

BACA JUGA:Sakit Hati Disebut Perusak Partai, Pak Bowo Mundur dari Jabatan Ketua Partai Golkar Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Ibunda Calon DPD, Riri Damayanti Maju Pilkada Kepahiang

Sehingga, sah-sah saja bagi kader Partai Golkar untuk mengundurkan diri apabila tidak memiliki kepentingan didalamnya.

"Ketika beliau mengatakan ingin mengundurkan diri maka saya tanya? Benar, kalau benar maka buat pernyataan. Maka bagi kita bukan persoalan. Kalau tidak cocok itukan hal yang biasa dalam partai , kadang-kadang kepentingan orang lain dan ketika , justru makin berkembang nantinya," pungkas Rohidin Mersyah. 

Sebelumnya, Mantan Bupati Bengkulu Selatan (BS), H Reskan Effendi Awaludin SE secara mengejutkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Bengkulu Selatan.

Kepada awak media, Pak Bowo, sapaan mantan Bupati BS periode 2010-2015 ini membenarkan kabar beredar tersebut.

Dirinya mengaku pengunduran dirinya itu karena merasa tersinggung karena pada saat pertemuan dengan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah pada Minggu (7/5/2023) malam, ada ucapan yang mengatakan dirinya disebut sebagai perusak partai.

”Memang sebelumnya saya dan sekretaris DPD ada pertemuan dengan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bengkulu. Saat pertemuan, ketua mengatakan bahwa kami adalah perusak partai,” ujarnya kepada awak media, di kantor DPD II Partai Golkar Bengkulu Selatan.

Selain itu ia mengaku, dengan adanya ucapan tersebut, dirinya merasakan ada perasaan sakit di hati. Karena merasa tidak terima atas ucapan tersebut, dirinya secara lisan langsung mengucapkan kata mengundurkan diri dari Ketua Golkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: