BKSDA Bengkulu Belum Bisa Pastikan yang Memakan Ternak Warga di Bengkulu Utara adalah Harimau

BKSDA Bengkulu Belum Bisa Pastikan yang Memakan Ternak Warga di Bengkulu Utara adalah Harimau

IST/BE Beginilah seekor hewan ternak warga yang mati diduga dimangsa oleh hewan buas, pada Kamis (27/4/23) siang.-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Selain di kawasan Desa Ketenong I Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, kemunculan harimau juga menghebohkan warga Desa Taba Terbilang, Kecamatan Arga Makmur, Bengkulu Utara.

Pasalnya, hewan ternak sapi milik warga setempat ditemukan mati dan diduga diterkam serta dimakan oleh harimau.

Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya bekas jejak kaki mirip kaki harimau serta luka pada ternak yang mati tersebut.

BACA JUGA:Heboh, Hewan Ternak Warga Tamba Tembilang Bengkulu Utara Diduga Dimangsa Harimau

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Hifzon ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja pihak BKSDA belum bisa memastikan itu harimau betul atau bukan, karena pihaknya mendapatkan laporan tersebut.

"Kita sudah dapat laporannya dan segara ditindaklanjuti oleh petugas kita," ujar Hifzon pada bengkuluekspress.disway.id, Jumat (28/4/2023).

Sementara itu secara terpisah, Gihrat, warga  Desa Taba Tembilang Kecamatan Arga Makmur Bengkulu Utara, mengaku khawatir jika suatu waktu harimau tersebut kembali muncul dan memangsa ternak mereka.

BACA JUGA:BKSDA Turunkan Tim Pantau Harimau yang Melintas di Jalan Lebong

"Sapi yang saya tambang di kebun milik saya ditemukan sudah dalam kondisi mati dengan luka di leher bekas cakaran dan gigitan. Saya menduga ini disebabkan oleh binatang buas sejenis harimau, karena di sekitar kebun saya juga ada jejak kaki harimau," ungkap Gihrat.

Ia melanjutkan, tak hanya hewan ternak tetapi kehadiran harimau yang masuk ke pemukiman Desa Taba Tembilang ini juga akan mengancam nyawa warga setempat.

"Saya harap pihak terkait dapat segera mengambil tindakan atas dugaan adanya binatang buas di wilayah perkebunan masyarakat. Ini jelas sangat membahayakan, saat ini mungkin ternak yang dimangsa, kalau dibiarkan bisa-bisa kami yang menjadi korban binatang buas ini," pungkasnya. (Tri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: