Pelajar SMP di Bengkulu Adu Jotos, Polisi Turun Tangan

Pelajar SMP di Bengkulu Adu Jotos, Polisi Turun Tangan

Tangkapan layar kedua siswi di Kota Bengkulu saat melakukan perkelahian beradar di sosial media-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Dua pelajar di Kota Bengkulu yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) terlibat adu jotos.

Perkelahian antara kedua pelajar ini pun direkam oleh teman-temannya yang kemudian diunggah ke sosial media dan menimbulkan banyak reaksi dari masyarakat, termasuk pihak sekolah kedua pelajar ini.

Dari video yang beredar dengan durasi 38 detik ini memperlihatkan dua pelajar Kota Bengkulu yang masih mengenakan baju putih biru ini terlihat aksi perkelahian.

Kepala SMP Negeri 9 Kota Bengkulu Sari Utami SPd MPd ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Sari mengatakan, peristiwa perkelahian ini terjadi pada Selasa (24/1/2023) lalu.

 BACA JUGA:Timsus Temukan 3 Penyebab Banjir di Bengkulu, Salah Satunya Aktivitas Tambang

BACA JUGA: Dorong Masyarakat Nikmati Air Bersih, Biaya Pemasangan Sambungan PDAM Boleh Mengangsur


Tampak para pelajar yang terlibat perkelahian usai mediasi Polsek Teluk Segara-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Perkelahian itu dilakukan para pelajar setelah pulang sekolah disuatu tempat yang jauh dari lingkungan sekolah.

"Benar ya, sekarang lihak sekolah memfasilitasi dan memediasi bagaimana caranya mereka berdamai dan saat ini sudah ditangani pihak Polsek Teluk Segara," kata Sari Utami  pada Bengkulu ekspress.com.

Sari Utami menambahkan, perkelahian terhadap siswi-siswinya ini dipicu permasalahan biasa yang berkaitan pada pelajar itu sendiri. Namun karena adanya provokasi dari pelajar lain sehingga terjadilah perkelahian tersebut.

"Permasalahannya biasa anak-anak namun ada yang provokasi, makanya mereka berkelahi," pungkasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Sari Utami, peristiwa perkelahian ini melibatkan sebanyak 8 siswi yang ada di sekolahnya.  Dari delapan siswi itu, dua siswi yang berkelahi, sedangkan 6 diantaranya merupakan provokasi.

Pada Jumat (27/1/2023), pihak sekolah memanggil kedelapan siswi tersebut untuk dilakukan mediasi. Mediasi itupun terjadi sebanyak 3 kali dan kedua belah pihak baik siswi yang menjadi korban dan para siswi lainnya bersepakat untuk damai.

Namun pada Selasa (231/1/2023) video perkelahian itupun viral disosial media baik di grup WhatsApp maupun Tiktok. Menindaklanjuti hal itu, pihak sekolah pun melakukan upaya mediasi ke Polsek Teluk Segara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: