BMKG Prediksi Cuaca Tahun Baru Ekstrem, Wilayah-wilayah ini Harus Waspada!

BMKG Prediksi Cuaca Tahun Baru Ekstrem, Wilayah-wilayah ini Harus Waspada!

Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Ada juga Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, Perairan P. Sumba, Perairan Kupang - P. Rote, Perairan P. Flores, Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru.

Sedangkan gelombang tinggi > 6.0 m berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia selatan NTT.

BACA JUGA:Jaga Listrik Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, PLN UID S2JB Siagakan 2.756 Personel

BACA JUGA:Larang Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Bahkan, BMKG juga menyatakan potensi banjir pesisir (Rob) yang terjadi dari tanggal 20 hingga 31 Desember berikut beberapa kawasannya. Wilayah Sumatera kawasan Pesisir Aceh (pesisir Sabang, Meulaboh), Pesisir Sumatera Utara (Pesisir Belawan dan sekitarnya, Pesisir Sumatera Barat (Pesisir Padang, Padang Pariaman, Agam Tiku, Pasaman Barat, Pesisir Selatan), Pesisir Lampung, Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Bangka Belitung.

Untuk Wilayah Pulau Jawa Pesisir utara DKI Jakarta, Pesisir Jawa Barat, Pesisir utara Jawa Tengah, Pesisir selatan Jawa Tengah dan Pesisir Jawa Timur.

Wilayah Pulau Kalimantan berada di Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Tengah. Untuk wilayah Sulawesi, Pesisir Sulawesi Utara, Pesisir Sulawesi Selatan

Kemudian wilayah Maluku dan Papua, Pesisir Maluku Utara, Pesisit utara Papua, Pesisir Papua Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Untuk itu BMKG memberikan beberapa rekomendasi kepada semua pihak terkait yang diharapkan melakukan persiapan antara lain,

1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

3. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.

4. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

6. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: