Gagal Temui Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Mahasiswa Ancam Kembali Menggelar Aksi

Gagal Temui Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Mahasiswa Ancam Kembali Menggelar Aksi

Massa Aksi saat bentrok di luar gedung DPRD Provinsi Bengkulu.-(foto: nur meissuary/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU BENGKULUEKSPRESS.COM - Aksi Demonstrasi yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang BENGKULU untuk gagal menyampaikan aspirasi menolak wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi kepada DPRD Provinsi BENGKULU.

Kegagalan bertemu anggota DPRD Provinsi tersebut lantaran mahasiswa ingin seluruh massa yang mencapai seratus orang lebih tersebut bisa masuk ke dalam Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.

Akan tetapi dihalangi oleh Aparat Kepolisian untuk seluruh massa aksi masuk, dengan alasan keamanan karena ruangan yang terbatas. Sehingga Aparat Kepolisian hanya mengizinkan perwakilan massa aksi untuk masuk, tapi ditolak oleh mahasiswa.

BACA JUGA:Demo Tolak Wacana Kenaikan BBM di Bengkulu, 3 Mahasiswa Luka-luka

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP mengatakan, terdapat belasan anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang menunggu hingga massa membubarkan diri.

Meskipun gagal bertemu langsung, ia menyampaikan sudah memahami tuntutan yang ingin disampaikan oleh mahasiswa, yaitu menolak wacana kenaikan harga BBM subsidi.

Meskipun menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, tsebagai perwakilan rakyat pihaknya akan berusaha menyampaikan aspirasi mahasiswa ke Pemerintah Pusat.

"Secara substansial sebenarnya kita sudah paham tuntutannya tapi mereka ingin mekanisme penyampaian seluruhnya dan menghadirkan semua anggota DPRD. Inikan isidentil, tidak ada komunikasi sebelumnya dengan kita, tadi ada sekitar 10 sampai 15 orang anggota dewan yang menunggu hingga akhir," ungkap Jonaidi, Rabu (31/8).

Disisi lain, Kapolres Kota Bengkulu, AKBP Andi Dady menyampaikan bahwa untuk aspek keamanan karena kapasitas di dalam ruangan pertemuan di DPRD tidak mampu menampung lebih dari seratus orang massa aksi.

Belum lagi ditambah anggota DPRD dan aparat keamanan yang pasti juga akan ikut masuk untuk melakukan pengamanan, sehingga ia hanya mengizinkan perwakilan mahasiswa untuk masuk.

"Tadi kita sudah berikan kesempatan, tapi mereka memaksa semuanya harus masuk kedalam gedung DPRD, kan tidak muat," jelas AKBP Andi Dady.

Atas insiden 4 orang mahasiswa massa aksi yang terluka hingga ada yang harus dilarikan kerumah sakit. Ia menyampaikan silakan membuat laporan.

"Siapapun yang merasa dirugikan akibat adanya luka silakan laporkan, kan kita Negara hukum nanti akan kita proses," sambung AKBP Andi Dady.

4 demonstran terluka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: