BENGKULUEKSPRESS.COM - Proyek penataan kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Kota Bengkulu akan segera dimulai pada tahun 2025 ini.
Pada tahap awal, pembangunan akan difokuskan pada pembuatan pondasi bangunan utama, panggung konser, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Untuk merealisasikan itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengalokasikan anggaran awal sebesar Rp 30 miliar untuk memulai proyek ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, menjelaskan bahwa anggaran tersebut merupakan bagian dari total kebutuhan dana sebesar Rp 100 miliar untuk menyelesaikan proyek multiyears tersebut.
"Kami sudah mendapatkan informasi dari Balai Cipta Karya Kementerian PUPR. Karena anggarannya terbatas, jadi tahun ini baru dianggarkan Rp 30 miliar," ujar Tejo, Senin (26/5/2025).
BACA JUGA:Bawa 5 Penumpang, Basarnas Bengkulu Lakukan Pencarian Kapal KM Athaf yang Hilang Kontak
BACA JUGA:30 Jam Diatas Laut, Kapal KM Althaf Hilang Kontak di Perairan Menuju Enggano
Saat ini, anggaran Rp 30 miliar tersebut masih dalam proses pencatatan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN. Setelah proses ini selesai, pembangunan tahap awal akan langsung dilaksanakan.
Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2026 mendatang, dengan sisa anggaran sebesar Rp 70 miliar yang akan dialokasikan tahun depan.
Sementara itu terkait desain kawasan, Tejo menyebutkan tidak banyak perubahan dari rencana awal. Namun, nuansa desain kini akan lebih kental dengan warna merah putih.
Gedung konser yang semula direncanakan lebih dari satu, kini hanya akan dibangun satu. Meskipun begitu, elemen khas Bengkulu seperti bunga Raflesia akan tetap dipertahankan dalam desain revisi dari Kementerian.
"Untuk desain dan konsep penataan kawasan DDTS tidak banyak berubah. Panggung gedang, jogging track, kios souvenir dan kuliner, serta lahan parkir untuk 245 mobil dan 320 motor per hari tetap ada,” jelas Tejo.
Selain pengembangan fisik, kawasan DDTS juga akan mengusung konsep storytelling yang memadukan teks, grafis, dan foto. Konsep ini bertujuan menyampaikan sejarah serta budaya Bengkulu kepada para pengunjung, menciptakan pengalaman wisata yang edukatif dan mendalam.
Secara keseluruhan, kawasan wisata ini akan dikembangkan di atas lahan seluas 88,43 hektar untuk taman wisata alam, serta 1,7 hektar untuk area wisata tematik.
“Tujuan utama pengembangan kawasan ini adalah menciptakan ruang publik yang tidak hanya indah dan nyaman, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya lokal. Target kita tahun depan semua tuntas dikerjakan,” tutup Tejo.