Pencurian Ternak Mengganas, Pelaku Ancam Tembak Korban
PONDOK KUBANG, BE - Kawanan bandit spesialis pencurian ternak (Curnak) kian mengganas. Kali ini Edi Wagimin (55), warga Desa Linggar Galing, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) menjadi korbannya. Korban yang mengetahui gerak-gerik pelaku berusaha untuk menyelematkan sapinya, namun pelaku yang lebih dari 2 orang itu langsung mengancam akan menembak korban. Mendapati ancaman itu, korban pun mengikhlaskan dua ekor sapi betina miliknya dibantai pelaku sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat (26/8) kemarin.
Pantauan BE di lokasi kejadian, pelaku hanya meninggalkan isi perut ternak tersebut. Hanya saja pelaku meninggalkan anak sapi yang berada di dalam perut salah satu sapi yang disembelihnya. Hingga kemarin sore, anak sapi tersebut masih hidup dan dipelihara korban. Akibat kejadian, korban mengalami kerugian mencapai Rp 20 juta.
Ditemui di kediamannya, Wagimin menjelaskan, kronologis kejadian berawal dari korban sedang terlelap tidur di dalam rumah bersama istri dan satu orang anaknya. Saat itu, dua ekor sapi indukan miliknya sengaja di tambang di batang pohon sawit dan tiang listrik yang berlokasi sekitar 20 meter di seberang rumahnya.
Mendengar suara mencurigakan, korban langsung terbangun dan membuka pintu depan dan keluar rumah untuk melakukan pengecekan.
Benar saja, setelah dilakukan pemeriksaan, korban melihat sekelompok orang tak dikenal (OTD) tengah beraksi melakukan pembantaian dua ekor sapi milik korban dengan dihadang sebuah mobil pribadi berwarna silver.
\"Saya terbangun setelah mendengar ada suara anjing menggonggong. Berupaya mendekat dengan menggunakan sebuah senter, saya langsung dibentak oleh salah seorang pelaku yang melarang saya untuk mendekat dan mengancam akan menembak saya,\" ungkap korban.
Meski tak melihat secara langsung senjata api (senpi) yang digunakan pelaku, korban yang cemas memilih untuk kembali masuk ke dalam rumahnya.
\"Mereka juga mengancam akan membakar rumah saya jika saya mendekat. Dari kejauhan, pelaku mengaku sedang memburu pengedar narkoba dan melarang saya untuk menghubungi warga lain,\" cerita Edi Wagimin.
Merasa terancam dan berada di pemukiman yang sepi penduduk, korban hanya menunggu situasi kembali kondusif. Meski sempat mengejar pelaku dengan menggunakan sepeda motor, pelaku akhirnya tak bisa ditemukan.
\"Saat mobil berangkat dari depan rumah, saya langsung bergegas mengeluarkan sepeda motor dan melakukan pencarian. Diduga pelaku berlari ke arah Simpang Sidodadi Kecamatan Pondok Kelapa, tapi saya kehilangan jejak dan tak berhasil menemukan pelaku,\" tandas pria yang menjabat selaku Ketua DPC Partai PDI Perjuangan Kecamatan Pondok Kubang itu. (135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: