Tiga PTS Resmi Ditutup, 12 Masih Dibina
MEDAN - Tiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumatera Utara resmi tutup. Yakni Sekolah Tinggi Teknik Graha Kirana di Medan, Sekolah Tinggi Teknik Pelita Bangsa di Binjai, dan Akademi Kesehatan Binalita Sudama di Jalan Pancing, Medan. Ketua Kopertis Wilayah I Sumatera Utara, Prof Dian Armanto menyebutkan, ketiga. PTS itu ditutup secara resmi pada 2015 yang lalu saat Kopertis Wilayah I Sumut mendatangkan pihak Kemenristek dikti. Dari pertemuan itu, pihaknya mengusulkan ketiga PTS itu ditutup karena sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar. “Sudah tidak ada lagi mahasiswanya dan tidak ada penyelenggaraan pendidikan selama dua tahun berturut-turut. Selain itu, kampus juga tidak melapor ke pangkalan data, sehingga sebaiknya ditutup saja. Kita sudah usulkan kepada Kemenristek Dikti, dan tahun 2015 lalu memang sudah resmi ditutup,” ujarnya kepada wartawan, seperti diberitakan Metro Siantar.com (Jawa Pos Group). Dian menyebutkan, selain tiga PTS yang ditutup, 12 PTS di Sumut juga berstatus pembinaan. Artinya, kampus-kampus tersebut mengalami beberapa permasalahan seperti membuka kelas jauh di luar domisili tanpa izin kopertis. Dosen tetapnya tidak sampai berjumlah enam orang yang berkualifikasi S2 per program studi, rasio mahasiswa dan dosen yang tidak sebanding dan yang paling berpengaruh adalah adanya konflik internal antara pimpinan. Ke-12 PTS yang statusnya dalam pembinaan itu yakni, Politeknik Swadaya, Politeknik Tugu 45 Medan, Politeknik Yanada, Politeknik Trijaya Krama, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Medan, Akademi Kebidanan Eunice Rajawali Binjai. Politeknik Profesional Mandiri, AMIK Stiekom, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Benteng Huraba, Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia Medan, STIE Swadaya, STBA Swadaya dan Akademi Keuangan dan Perbankan Swadaya. “Meskipun kampus-kampus tersebut dalam status pembinaan, mereka masih tetap diperbolehkan menerima mahasiswa baru dan tentunya menyelenggarakan pendidikan. Mereka akan menjalani pembinaan selama enam bulan untuk memperbaiki masalahnya. Kopertis akan melihat perkembangan mereka. Kalau tidak sanggup untuk memperbaiki, kita juga akan usulkan agar ditutup,” tegas Dian Armanto. (ms/smg/pjs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: