Konflik Pilkada Dimulai dari KPPS

Konflik Pilkada Dimulai dari KPPS

\"Pilkada-bengkulu_300x550-01\"KOTA MANNA, BE - Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember yang saat ini hanya menyisakan waktu 4 hari lagi, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bengkulu Selatan (BS) terus berupaya untuk melakukan pencegahan kecurangan pilkada. Oleh karena itu, kemarin (4/12), Panwaslu BS menggelar rapat koordinasi pengawasan pilkada bersama Camat, Tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan serta organisasi kepemudaan di aula Hotel Zahwa. “Suksesnya pilkada bukan hanya tanggung jawab pengawas pemilu namun tanggungjawb kita bersama, sehingga kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawasi pilkada dan mencegah terjadinya kecurangan, terutama di tingkat Kelompok Panitia pemungutan suara (KPPS),” kata ketua Panwaslu BS, Wimarni SE didampingi Anggota Panwaslu, Novrizal Habibullah SE dan Noor M Tomi SPdi kemarin. Ditambahkan Noor M Tomi, titik-titik yang paling rawan terjadinya kecurangan adalah di tingkat KPPS, sehingga jika tidak dilakukan pengawasan yang ketat, bisa muncul pemilih eksodus, kemudian kerancuan dalam penghitungan suara hingga ada pemilih ganda. Untuk itu, dirinya mengajak semua pihak untuk dapat mengawasi kinerja KPPS ini, sehingga tidak terjadi kecurangan. “Kalau di KPPS tidak ada kecurangan dan semua penghitungan suara masing-masing paslon Gub dan wagub serta Bup dan Wabub, maka pada tingkat kecamataan hingga KPU pun kecil kemungkinan terjadi kecurangan, Untuk itu, dirinya mengharapkan agar setiap ada kecurangan dapat melaporkannya ke pihaknya agar bisa segera ditindaklanjuti secepatnya,” harap Noor M Tomi. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: