IPAL Tak Berfungsi
BENGKULU, BE - Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kotoran manusia atau tinja untuk dijadikan biogas dan bioelektrik di Pondok Pesantren Pancasila (Ponpes) di Kelurahan Jembatan Kecil, Kota Bengkulu, yang diresmikan Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya pada 2014 lalu hingga saat ini tidak berfungsi. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu H Syofwin Saiful SH saat dikonfirmasi tak menampik bahwa IPAL tersebut tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. \"Memang sampai saat ini instalasinya tidak bisa difungsikan, karena tinja dari siswa pesantren yang dibutuhkan untuk pengoperasiannya tidak mencukupi,\" kata Syofwin. Menurutnya, teknologi instalasi pengolahan tinja yang dipasang di Ponpes Pancasila tersebut menggunakan integrasi Water Closet (WC) komunal dengan menyalurkan biogas yang dihasilkan dari septic tank atau tempat penampung tinja yang dirancang khusus dan kemudian dialirkan ke water trap (Penangkap Air) yang akan menangkap gas. \"Kalau teknologi pengelolahan tinja tersebut dimanfaatkan maksimal, maka dalam setiap kilogram tinja yang masuk dalam penampungan akan menghasilkan 0,03 kubik gas. Gas tersebut akan tersimpan dalam wadah yang dirancang khusus, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi,\" imbuhnya. Dengan kondisi tersebut, pihaknya tetap tidak bisa memaksa instalasi pengelolahan tinja tersebut untuk berfungsi, melainkan hanya bisa melakukan pemantauan sembari menunggu jumlah penghuni Ponpes tersebut bertambah sehingga kotorannya pun ikut bertambah. \"Walau kondisinya seperti itu, kita tetap memantau perkembangan instalasi tersebut, karena itu merupakan bagian kewajiban BLH Provinsi Bengkulu yang menjadi leading sektor program itu di Bengkulu,\" tandasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: