Warga Minta Tegakkan Perda

Warga Minta Tegakkan Perda

\"Ternak BENGKULU, BE - Banyaknya binatang ternak yang berkeliaran di kawasan Jalan RE Martadinata Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu, membuat warga yang berada di kawasan tersebut resah. Terlebih binatang ternak jenis kerbau tersebut, sangat membahayakan pengendara saat melintas di jalan. \"Kerbau di sini banyak sekali yang berkeliaran di jalan. Hal tersebut sangat membahayakan pengendara yang melintas,\" jelas Edi Yusup (53) warga RT 17 Kelurahan Kandang Kota Bengkulu, kepada BE, kemarin (21/6). Bukan hanya menggangu pengguna jalan, hewan ternak jenis kerbau yang berjumlah puluhan hinga ratusan tersebut juga sering memakan korban. Karena kerbau tersebut sering menyeberangi jalan dengan secara mendadak, hingga membuat pengendara terkejut dan mengalami kecelakaan. \"Kalau kecelakaan di sini sudah sering sekali, hingga membuat pengendara dilarikan ke rumah sakit,\" tambahnya. Maka dari itu, warga meminta kepada Pihak pemerintah untuk dapat menegakkan Peraturan daerah (Perda) tentang bintang ternak. Karena bila hal tersebut selalu dibiarkan, maka ditakutkan akan semakin membahayakan pengendara yang melintas.   \"Kalau kita yang ngasih tahu, tetap ngak didengar sama pemiliknya, Perda itu lah lagi yang bisa melawannya,\" ujar Edi. Selain itu, Ketua RT 17 Kelurahan Kandang, Mustari mengungkapkan bahwa peringatan kepada pemilik kerbau tersebut sudah sering sekali dilakukan. Namun pemilik kerbau tersebut, tetap tidak memau memasukkan ke dalam kandang kerbau. Malah, membiarkan kerbau tersebut berkeliaran di jalanan. \"Sudah sering saya tegur pemiliknya, namun tetap tidak mau. Alasannya sudah menjadi kebiasaan melakukan ternak kerbau secara liar,\" ungkap Mustari. Bukan hanya menegur pemilik binatang ternak, pihak RT juga sudah melakukan kordinasi kepada pihak kelurahan. Namun hingga saat ini, kerbau yang berjumlah puluhan hingga ratusan tersebut masih tetap berkeliaran di jalan dan halaman rumah warga. \"Kita sudah berupaya dengan melakukan kordinasi tapi masih tetap kerbau tersebut berkeliaran,\" tutup Mustari. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: