Hadiah Salat, Pemkot Ke KPK
BENGKULU, BE - Memasuki bulan ke-2 tahun 2015, program salat berhadiah di canangkan Pemeritah Kota (Pemkot) Bengkulu hingga saat ini belum mendapati titik terang, baik itu siapa pemenangnya maupun kapan keberangkatannya. Bahkan, untuk menghindari terjadi permasalahan di kemudian hari, Pemkot akan segera mendatangi Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan konsultasi.
\"Saat ini para peserta masih dalam proses seleksi kualitatif, namun seperti apa skenario keberangkatan dan pemenangnya , masih belum dipastikan. Dalam waktu dekat panitia dari Pemkot akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan konsultasi dengan KPK dan Kemandagri (Kementerian Dalam Negeri). Hal ini dilakukan agar semua prosedur yang dilakukan tidak menjadi sumber permasalahan hukum di kemudian hari,\" ungkap Kabag Humas Pemkot, Salahudin Yahya, Rabu (4/2).
Lebih lanjut dijelaskan pria yang akrab dipanggil Daeng ini, saat ini panitia telah mencatat sebanyak 149 peserta yang telah lulus seleksi kuantitatif, dalam artian mereka telah mengikuti salat dzuhur berjamaah di Masjid Agung secara berturut-turut hingga 43 minggu. Dan dari jumlah tersebut, belakangan diperoleh terdapat 10 orang yang menolak untuk berangkat umroh dan memilih untuk berkompetisi mendapatkan hadiah mobil yang dijanjikan Pemkot.
\"Hari Kamis (29/1), panitia sudah melakukan pertemuan dan menjelaskan tentang dasar-dasar hukum kegiatan ini. Dikesempatan ini, panitia menegaskan agar peserta tetap konsisten dengn hanya memilih satu dari dua opsi hadiah (umroh atau mobil), mereka tak diperbolehkan memilih keduanya. Dan hingga hari ini (kemarin) dari 149 sudah ada 10 peserta yang memilih hadiah mobil,\" imbuhnya.
Dengan demikian, tercatat 139 orang peserta yang bertahan memilih umroh. Pun demikian, belum bisa dipastikan apakah semuanya nantinya bakal diberangkatkan umroh, sebab pantia akan melakukan seleksi kualitatif secara intensif kepada mereka. \"Dalam seleksi kualitatif ini tentu ada indikatornya, kriteria seperti apa yang nantinya dapat diberangkatkan. Semuanya tentu tak terlepas dari azaz kepatutan dan kewajaran, dimana yang manjadi prioritasnya adalah mereka yang secara ekonomi tak mampu berangkat umroh. Jadi, tak menutup kemungkinan ada pengurangan dari jumlah yang telah ada,\" tandasnya.
Selain itu, ketika disinggung terkait hadiah mobil yang telah disiapkan oleh pihak ketiga (selain Pemkot). Daeng belum bisa memastikan apakah hadiah ini dapat direalisasikan atau tidak. Sebab, Pemkot akan terlebih dahulu melakukan konsultasi dan pengkajian apakah hibah mobil tersebut diperbolahkan atau tidak. \"Untuk hadiah yang lain, dari pihak ketiga akan kita kaji kembali. Sepanjang hadiah tersebut terdapat indikasi gratifikasi dan dapat menimbulkan permasalahan di kemudian hari, maka hadiahnya akan kita kembalikan,\" tutupnya.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: