Ubah Citra, Dirancang Menjadi Kawasan Primadona

Ubah Citra, Dirancang Menjadi Kawasan Primadona

 Ketika Jalan Soeprapto Dibenahi \"RUDI Sebagai ibukota provinsi yang memiliki banyak aset wisata alam dan sejarah, Kota Bengkulu terus dilirik para wisatawan nasional dan mancanegara.  Seiring dengan hal tersebut, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota untuk mengembangkan agar Bengkulu semakin menarik dikunjungi.  Salah satunya, menyiapkan revitalisasi Jalan Soeprapto, kawasan jantung ekonomi provinsi yang dikenal dengan sebutan Bumi Rafflesia ini. RUDI NURDIANSYAH,

Kota Bengkulu

SEBENARNYA Bengkulu sudah memiliki segudang tempat wisata yang menarik wisatawan untuk dikunjungi.  Dari tempat wisata sejarah, sebut saja kawasan Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno, Rumah Ibu Fatmawati, Kompleks Pemakaman Kuno, Rumah Gubernur Jenderal Inggris dan Tugu Hamilton. Wisata alamnya lebih komplit lagi. Sebut saja Pantai Panjang, Danau Dendam Tak Sudah, Pantai Jakat, hingga wisata bahari seperti Pulau Tikus dan Terumbu Karang.  Daftar tersebut bisa ditambah dengan wisata budaya dan religi seperti Ritual Tabot, Masjid Jamik, Makam Sentot Alibasyah dan Makam Imam Senggolo. Tahun depan, Pemerintah Kota Bengkulu telah memutuskan untuk menambah satu daftar lagi tempat yang bisa menjadi primadona untuk dikunjungi, yakni Jalan Soeprapto. Nama jalan ini diambil dari gubernur pertama yang memimpin di provinsi yang sekarang memiliki 10 kota/kabupaten ini. Sejak berdirinya, kawasan Soeprapto menjadi pusat lalu lintas arus modal di Bengkulu. Sebab, sejumlah kantor perbankan berada tidak jauh dari jalan Soeprapto. Berbagai kawasan wisata yang telah disebutkan sebelumnya pun juga sebagian besar tak jauh letaknya dari jalan ini. \"Kebutuhan anggaran revitalisasi keseluruhannya sekitar Rp 50 miliar. Tapi kita bangun bertahap. Kita sudah mengajukan anggaran sebesar Rp 5 miliar dalam RAPBD 2015 mendatang untuk pengembangan tahap awal,\" kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bengkulu, Ir H Darmawansyah MT. Dalam rancangan, Jalan Soeprapto akan dijadikan sebagai icon kawasan Kota Bengkulu yang baru setelah Pantai Panjang. Seluruh gedung akan dicat dengan warna-warna nakal dengan menonjolkan beberapa warna dominan. Patung Kuda yang ada di Simpang Lima akan diganti dengan patung Ibu Fatmawati yang sedang menjahit bendera merah putih pertama di Indonesia, patung nan elok dengan kualitas nasional. Sementara patung kuda sendiri akan diletakkan di Taman Remaja atau kebun binatang. Jalan yang saat ini memiliki dua arah, akan dijadikan satu arah. Beberapa titik akan diberikan meeting point atau material kasar agar kendaraan dapat mengurangi kecepatannya. Jalan masuk akan berasal dari Simpang Lima ke arah Masjid Jamik, sementara gang-gang di sekitar Jalan Soeprapto akan dijadikan sebagai jalan keluar. Penggunaan sistem satu arah ini diharapkan dapat memberikan ruang yang cukup untuk pengembangan tempat berkumpulnya massa, area kuliner dan lokasi parkir pada sisi timur dan barat. Kemudian, sebelum memasuki kawasan Soeprapto, pemerintah akan mendirikan gerbang yang mengambil typlogi tabot.  Disejumlah ruas jalan juga akan dibangun jalan yang dapat diakses para pesepeda dan penyandang cacat. Akan ada juga taman dengan pohon-pohon besar di sisi barat agar kawasan Soeprapto tetap teduh pada sore hari. Seluruh koridor pertokoan akan dibongkar dan akan dibuat rata. Pada titik-titik yang strategis, pemerintah akan menyediakan tempat sampah. \"Dengan adanya kawasan primadona yang baru ini nanti, ibaratnya orang belum ke Bengkulu kalau belum ke Jalan Soeprapto,\" ujar  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bengkulu, Dr Hj Fitriani Badar AP MSi. Bukti keseriusan Pemerintah Kota dalam revitalisasi Jalan Soeprapto ini, Dinas PU Kota Bengkulu telah menggali drainase sedalam 1 meter dengan anggaran Rp 1 miliar yang telah dikerjakan sejak awal tahun 2014 ini. Pasalnya, sudah bertahun-tahun drainase ini tidak dibongkar dan tidak diperbaiki. Penggalian drainase tersebut dirancang agar cocok dengan konsep yang telah disebutkan di atas. Pengerjaan secara bertahap hanya akan dilaksanakan bilamana Pemerintah Kota tidak mendapatkan anggaran dari APBN maupun APBD Provinsi yang pada tahun 2015 akan mendapatkan kucuran sebesar Rp Rp 14,4 triliun dari program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011-2025.  Bila dibangun secara bertahap, Pemerintah Kota akan menggunakan dana APBD Kota Bengkulu sebesar Rp 5 miliar untuk membangun gapura gerbang dan membuat media jalan. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: