Jalan Rusak dan Berlumpur, Warga Desa di Kaur Gotong IRT Sakit Gunakan Tandu Darurat

Infrastruktur buruk di Desa Tanjung Agung, Kaur, memaksa warga menandu IRT (Suwarti) yang keguguran menggunakan tandu bambu sejauh 500 meter karena akses jalan lumpuh. -(ist)-
KAUR, BENGKULUEKSPRESS.COM – Sebuah kisah memilukan kembali terjadi di Kabupaten Kaur, menyoroti buruknya infrastruktur jalan di wilayah tersebut. Suwarti (31), seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) dari Trans Tanjung Agung Dusun Genteng, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tetap, terpaksa dievakuasi menggunakan tandu darurat dari bambu dan kain setelah mengalami keguguran.
Peristiwa ini terjadi pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 08.00 WIB. Jalan setapak yang sempit dan rusak parah, diperparah oleh hujan yang turun semalaman, membuat kendaraan seperti ambulans tidak dapat menjangkau rumah korban.
Kepala Desa Tanjung Agung, Nofizer, menjelaskan bahwa korban terpaksa digotong secara bergantian oleh warga di atas tandu bambu sejauh kurang lebih 500 meter untuk mencapai jalan utama yang kondisinya lebih baik.
BACA JUGA:Pria 40 Tahun Ditemukan Tewas Didalam Gubuk di Kabupaten Kaur
BACA JUGA:Cekcok Rumah Tangga Berakhir Tragis, Istri Tewas Dicekik Suami di Kaur
"Korban ditandu ini karena jalan belum bisa dilalui kendaraan, karena jalan masih kuning. Kejadian seperti ini sering terjadi di wilayah transmigrasi, ini karena akses jalan yang memprihatinkan," kata Nofizer.
Setelah berhasil mencapai jalan utama, Suwarti baru dipindahkan ke mobil untuk dibawa secepatnya ke RSUD Cahya Batin (RSUD Kaur) dan kini kondisinya dilaporkan sudah mulai membaik.
Nofizer menambahkan bahwa upaya perbaikan jalan sempat terhenti di tengah jalan karena keterbatasan anggaran daerah. Ia berharap, akses jalan ini bisa dibangun dan diaspal pada tahun mendatang untuk mengatasi keterisoliran dan melancarkan mobilitas warga.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: