Pemprov Bengkulu Dorong Peningkatan Status RS Bergerak Enggano Jadi RS Pratama

Wagub Bengkulu, Ir Mian saat meninjau RS Bergerak di Pulau Enggano-foto: istimewa-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Rosjonsyah Mian terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama di wilayah terluar seperti Pulau Enggano.
Salah satu langkah nyata yang tengah diupayakan adalah peningkatan status Rumah Sakit Bergerak di Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, menjadi Rumah Sakit Pratama atau RS Tipe D.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Mian saat melakukan peninjauan ke lokasi pada Rabu (9/7/2025). Dalam kunjungan tersebut, Mian menegaskan bahwa revitalisasi fasilitas kesehatan di Enggano menjadi bagian dari program prioritas pasangan Helmi–Mian yang mengusung semangat "Bantu Rakyat "sejak dilantik pada Februari lalu.
" Kita upayakan Rumah Sakit Bergerak ini ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Pratama. Nantinya usulan tetap harus diajukan oleh pemerintah kabupaten, dengan dukungan dari Gubernur. Tapi perlu ada pembagian tugas dan kewenangan yang jelas,” ujar Wagub Mian.
BACA JUGA:Kantor Penghubung Pemprov Bengkulu Akan Dibangun di Desa Apoho Enggano
BACA JUGA:Perluas Jejaring Internasional, DPD RI Destita Khairilisani Kunjungi GAROK di Korea Selatan
Mian juga menekankan pentingnya koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebagai pihak yang berwenang mengajukan perubahan status rumah sakit tersebut.
Ia meminta agar Camat Enggano segera memastikan ketersediaan lahan baru, dan bangunan lama tidak dibongkar hingga rumah sakit baru benar-benar berdiri.
"Tim dari kabupaten akan datang, dan kita akan bangun di samping RS yang ada. Setelah RS Pratama selesai, baru bangunan lama dihapus sebagai aset,” jelas Mian.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa skema peningkatan rumah sakit ini mencontoh model serupa yang telah dilakukan di Ketahun, Ipuh, dan Mukomuko.
Usulan peningkatan status rumah sakit ini disambut baik oleh tenaga kesehatan setempat. Perawat Umum RS Bergerak Enggano, Kumala Sari, mengungkapkan bahwa usulan serupa pernah disampaikan sejak kunjungan tim Presiden Joko Widodo beberapa tahun lalu, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.
"Kami sudah mengusulkan sejak zaman kunjungan tim Pak Jokowi ke sini, tapi sampai sekarang belum ada progres sama sekali," ujar Kumala.
Sementara itu, Camat Enggano, Susanto, menyoroti persoalan penting lainnya yakni belum adanya kerja sama antara Rumah Sakit Bergerak Enggano dengan BPJS Kesehatan. Hal ini menyebabkan biaya pelayanan menjadi sangat tinggi bagi masyarakat.
"RS ini sudah ada di Enggano, tetapi kendalanya belum ada kerja sama dengan BPJS. Kalau dibiarkan, biaya bisa sampai satu juta rupiah per malam. Ini bukannya tambah sehat, malah tambah sakit," keluh Susanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: