6.000 Pelanggan PDAM Tirta Hidayah Terdampak Pipa Patah Akibat Proyek Jembatan Tanjung Agung

Pipa pendistribusian air PDAM patah di lokasi proyek pengerjaan jembatan Tanjung Agung-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Sebanyak 6.000 pelanggan PDAM Tirta Hidayah kembali kesulitan mendapatkan air bersih sejak tiga hari yang lalu hingga saat ini. Hal ini dikarenakan patahnya pipa pendistribusian air yang berada di area pengerjaan Jembatan Tanjung Agung. Pipa tersebut bergeser akibat getaran alat berat dan bor, serta terkena benturan saat pengerjaan proyek.
Direktur PDAM Tirta Hidayah, Samsu Bahari, bersama timnya langsung mengecek titik kerusakan pipa dan segera melakukan perbaikan. Namun, pipa tersebut belum bisa diganti karena masih menunggu pasokan pipa PVC berukuran besar untuk mengganti pipa besi yang rusak.
"Khususnya pelanggan PDAM di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Muara Bangkahulu, dan Kecamatan Teluk Segara. Dengan putusnya pipa transmisi jaringan kami, yang mungkin salah satu penyebabnya adalah akibat ada perbaikan jembatan di pintu air Tanjung Agung. Ini berakibat putusnya jaringan pipa transmisi kami, sehingga sistem pendistribusian kami kepada pelanggan ini sangat terganggu," jelas Samsu.
"Oleh sebab itu, atas nama manajemen, juga kepala daerah juga, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan pelayanan kami. Tetapi, ketika nanti masyarakat membutuhkan air bersih selama perbaikan jaringan ini, silakan masyarakat menyampaikan permintaan melalui nomor layanan kami yang sudah tersedia. Tentunya ini gratis," sambung Samsu.
BACA JUGA:Tak Lolos SPMB? Dikbud Kota Bengkulu Buka Posko Pengaduan untuk Siswa yang Belum Diterima Sekolah
Samsu menjelaskan estimasi perbaikan ini insya Allah sudah selesai pada Sabtu mendatang dan juga akan dibantu pihak ketiga pengerjaan proyek jembatan tersebut.
Sementara itu, pihak BWSS VII Bengkulu, Shinta Marino selaku SNVT PJPA BWS Sumatera VII Bengkulu, menjelaskan bahwa memang ada beberapa pipa PDAM yang terkena dampak dari pembangunan tersebut. Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan manajemen PDAM untuk segera melakukan perbaikan.
"Mungkin yang berkenaan dengan kami ada dua titik ya. Di Sukamerindu itu ada beberapa pipa yang memang kena karena pekerjaan kami waktu ada penggalian di tanggul di pinggir jalan itu untuk memulai pekerjaan baru. Ternyata ketika menggali karena dengan alat, karena ternyata pipanya cukup dangkal posisinya. Itu insya Allah akan diperbaiki oleh rekanan semua," jelas Shinta.
"Kedua ada kejadian bocor juga pipa di daerah jembatan di Tanjung Agung. Nah kalau yang kasus Tanjung Agung ini posisinya ketika kami mulai kerja memang sudah ada kebocoran di situ. Tapi karena ada penggalian saluran pengelak, kebocoran yang tadinya ketutup ini terekspos. Ketika dia terekspos jadi mungkin tekanan loss-nya jadi makin besar, jadi mungkin makin terdampak ke masyarakat," sambungnya.
Ia menjelaskan pihaknya sudah pernah berkoordinasi dengan PDAM untuk segera bertindak untuk penanganan segera. Ke depan, untuk pembongkaran jembatan secara total, PDAM diminta untuk menggeser jalur pipa pendistribusian air sekitar 5 meter ke seberang jembatan untuk menghindari kerusakan.
"Sementara jembatan ini kan akan kami ganti, bongkar, dan dibongkar baru. Jadi untuk sementara, pipa distribusi itu kemarin kan meminta alihkan pipa PDAM di jarak sekitar 5 meter dari jembatan existing sekarang. Agar nanti pas pekerjaan jembatan berjalan, pipa ini tidak terganggu. Mungkin masyarakat akan terganggu lagi di saat pemindahan itu. Cuman harapan kami ke depannya sampai jembatan selesai itu bisa berfungsi normal, tidak ada lagi penggalian," tutup Shinta.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: