10 Risiko Asap Rokok bagi Ibu Hamil dan Janin di Dalam Kandungan

10 Risiko Asap Rokok bagi Ibu Hamil dan Janin di Dalam Kandungan-freepik.com -
BENGKULUEKSPRESS.COM - Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat memengaruhi kesehatan, termasuk bagi ibu hamil dan janin. Penting untuk berhati-hati jika Anda sering berada di dekat perokok, terutama jika Anda sendiri merokok. Apa saja risiko asap rokok bagi ibu hamil? Bacalah artikel ini dengan seksama.
Bahaya Asap Rokok untuk Ibu Hamil
Masa kehamilan adalah waktu yang penuh kebahagiaan dan harapan bagi seorang wanita. Namun, ada ancaman serius yang harus diperhatikan, yaitu asap rokok. Bagi ibu hamil, asap rokok tidak hanya memberikan dampak buruk bagi dirinya, tetapi juga bagi kesehatan janin yang ada di dalam rahim. Berikut adalah beberapa risiko asap rokok bagi ibu hamil.
1. Kelahiran Dini
Kelahiran dini terjadi saat bayi lahir sebelum mencapai 37 minggu kehamilan. Merokok atau terpapar asap rokok selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kelahiran dini. Zat berbahaya dalam asap rokok dapat memengaruhi plasenta dan sirkulasi darah ke janin, yang bisa menyebabkan kontraksi lebih awal dari waktu yang diharapkan.
Kelahiran dini dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan bayi, seperti kesulitan bernapas, masalah dalam perkembangan organ, dan komplikasi medis lainnya.
BACA JUGA:Pusing dengan Ketombe, Rontok dan Uban? dr Zaidul Akbar: Atasi dengan 3 Bahan Dapur Ini
BACA JUGA:Ternyata Tomat Bisa Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker di Tubuh, Berikut Penjelasan dr Zaidul Akbar
2. Kelainan Jantung Bawaan
Paparan asap rokok bagi ibu hamil dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan kelainan jantung bawaan. Zat kimia dalam asap rokok dapat mengganggu perkembangan normal jantung janin pada fase yang krusial.
Ini bisa menyebabkan masalah pada struktur dan fungsi jantung yang mungkin memerlukan perawatan medis segera setelah bayi lahir.
3. Berat Badan Lahir yang Rendah
Ketika seorang ibu hamil merokok atau terpapar oleh asap rokok, bahan kimia dalam asap tersebut dapat masuk ke dalam tubuh ibu, mengganggu suplai nutrisi dan oksigen ke janin yang sedang berkembang di dalam perut.
Hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan bayi sehingga bayi memiliki berat lahir yang lebih rendah dari biasanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: