HONDA BANNER

Apasaja Anjuran dan Larangan di Bulan Dzulhijjah, Ustaz Adi Hidayat: Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Apasaja Anjuran dan Larangan di Bulan Dzulhijjah, Ustaz Adi Hidayat: Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Anjuran dan Larangan di Bulan Dzulhijjah-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

Ustaz Adi menjelaskan, bagi setiap muslim yang berniat berkurban, disunnahkan untuk tidak memotong kuku maupun mencukur rambut yang tumbuh di tubuh mulai dari tanggal 1 hingga 10 Zulhijjah, hingga hewan kurbannya disembelih.

Larangan ini bersifat sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk ditaati sebagai bentuk ketundukan dan penghormatan terhadap syariat kurban.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Adi Hidayat Official.

"Larangan dari Nabi SAW ini bersifat sunnah, jadi bukan haram hukumnya namun sunnah, dilarang memotong rambut dan kuku berlaku ketika hewan kurban sudah siap, sudah dibeli dan diatasnamakan," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa bagi umat Islam yang telah memiliki niat dan kesiapan untuk berkurban misalnya telah membeli hewan kurban sejak tanggal 1, 3, 5, atau 7 Zulhijjah.

Maka sejak saat itu pula berlaku anjuran untuk tidak memotong kuku maupun mencukur rambut.

Larangan ini mulai diberlakukan begitu niat berkurban telah ditetapkan, hingga hewan kurban disembelih pada Hari Raya Idul Adha.

BACA JUGA:Sunnah Penting Sebelum Menyembelih Hewan Kurban, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Hikmahnya

BACA JUGA:Hewan Apa Saja yang Boleh dan Tak Boleh untuk Kurban, Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Berikut

Dasar dari larangan ini bersumber dari hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Zulhijjah (1 Zulhijjah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban,".

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa larangan memotong kuku dan rambut bagi mereka yang berniat berkurban memiliki makna spiritual yang sangat dalam.

Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa hikmah dari larangan ini setara dengan nilai ibadah seseorang yang mengenakan pakaian ihram saat melaksanakan wukuf di Arafah dalam ibadah haji.

Hal ini menjadi simbol kepasrahan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, serta menumbuhkan rasa kebersamaan dengan para jamaah haji meskipun tidak secara fisik berada di Tanah Suci.

"Maka apa yang berlaku bagi orang yang beribadah haji esensinya bisa didapatkan bagi umat muslim yang tidak berhaji, dan ibadah kurban keutamaannya untuk mendekatkan diri kepada Allah," terang Ustaz Adi Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: