HONDA BANNER

Kenapa Orang yang Berangkat Haji Rindu Ingin Kembali Lagi, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Kenapa Orang yang Berangkat Haji Rindu Ingin Kembali Lagi, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Kenapa Orang yang Berangkat Haji Rindu Ingin Kembali Lagi-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Fenomena jamaah haji yang selalu merasa ingin kembali ke Tanah Suci ternyata bukan sekadar keinginan biasa.

Ada makna mendalam yang tersirat dalam Al-Qur'an terkait dengan rasa rindu yang terus-menerus ini.

Kecenderungan manusia untuk menunaikan ibadah haji lebih dari satu kali bukanlah hal yang salah. Bahkan, dalam kajian tafsir, hal ini sudah dijelaskan dalam ayat-ayat Allah.

BACA JUGA:Seperti Apa Desain Pakaian Ihram Perempuan saat Haji? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:Amalan Agar Cepat Datang ke Tanah Suci untuk Haji, Ijazah dari Ustaz Adi Hidayat

Dalam sebuah ceramah, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan alasan mengapa orang yang telah menunaikan ibadah haji sering merasa terdorong untuk pergi lagi.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, hal ini berhubungan dengan pilihan kata dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung makna mendalam.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam Surah Al-Baqarah ayat 196, terdapat ungkapan "wa atimmul hajja wal 'umrata lillah" yang artinya "sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah". Kata "atimmu" berasal dari akar kata tamam, bukan kamal.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, dalam bahasa Arab, terdapat dua istilah yang berbeda untuk menggambarkan penyempurnaan, yaitu kamal dan tamam.

Keduanya memiliki makna yang tidak sama, terutama dalam konteks penyempurnaan yang dimaksudkan dalam ayat tersebut.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Lessy TV.

BACA JUGA:Amalan sebelum Berangkat Haji, Ustaz Adi Hidayat: Sebagai Bekal Paling Penting

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Gelar Haji Setelah Menunaikan Rukun Islam Kelima? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan lebih lanjut bahwa kamal digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sudah sempurna dan tidak bisa ditambah atau dikurangi. Sebagai contoh, dalam Surah Al-Ma’idah ayat 3, Allah berfirman: "Al-yawma akmaltu lakum dinakum" yang berarti "Pada hari ini, Aku sempurnakan untukmu agamamu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: