Dugaan Setoran Rp 45 Juta di Unihaz, Dekan: Itu untuk Oleh-oleh Dosen

- Demo Mahasiswa Fakultas Hukum Unihaz mempertanyakan uang 45 juta yang diterima pihak kampus-(foto: Anggi)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Gedung Rektorat Universitas Prof Hazairin (Unihaz) Bengkulu, mahasiswa Fakultas Hukum yang gagal berangkat Praktik Kerja Industri (Prakerin) mempertanyakan dugaan adanya uang Rp 45 juta yang diterima pihak kampus.
Mahasiswa bahkan menyuarakan "Ada Apa dengan 45 Juta?" dalam aksinya, mencurigai adanya indikasi setoran kepada oknum pejabat kampus.
Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Hukum Unihaz, Alauddin, mengakui bahwa uang tersebut memang diterima dan masih disimpan di Fakultas Hukum. Namun, ia menegaskan bahwa dana tersebut bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk oleh-oleh dosen yang terlibat dalam kegiatan Prakerin.
"Uangnya untuk oleh-oleh, tapi karena ini untuk oleh-oleh, jelas nanti setelah di sana baru bisa digunakan. Saat ini uangnya masih ada di Fakultas Hukum," ujar Alauddin, Rabu (19/2/2025).
BACA JUGA:Mahasiswa Unihaz Demo Dekan, Tuntut Ganti Rugi Study Tour
BACA JUGA:80 Mahasiswa Unihaz Gagal Study Tour, Kampus Bentuk Tim Investigasi
Mahasiswa Tuntut Transparansi
Meski ada klarifikasi dari Dekan, mahasiswa tetap mempertanyakan transparansi penggunaan dana tersebut. Mereka menuntut kejelasan lebih lanjut terkait alokasi dana dan mekanisme pemilihannya.
Selain itu, mahasiswa juga mempertanyakan kerja sama Fakultas Hukum dengan CV Lautan Biru Nusantara (LBN), yang menjadi vendor dalam program ini.
Alauddin menegaskan bahwa pemilihan CV LBN bukan karena pemiliknya merupakan alumni Unihaz, melainkan karena perusahaan tersebut memenuhi syarat yang ditetapkan.
"Soal prosedur lelang, ini bukan proyek pemerintah. Kami hanya melihat dari profil perusahaan, ketika memenuhi syarat, ya bisa saja," lanjutnya.
Sementara itu, pihak kampus juga telah berkoordinasi dengan Polresta Bengkulu mengenai status CV LBN. Hasilnya, pihak CV LBN menyatakan siap bertanggung jawab atas keberangkatan 80 mahasiswa Prakerin yang tertunda.
BACA JUGA:Ditetapkan Tersangka, Oknum Guru Honorer di Bengkulu Tidak Ditahan
BACA JUGA:Kasus Korupsi KYG Bank BTN Bengkulu Segera Disidangkan, Kerugian Capai Rp 4 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: