Ditetapkan Tersangka, Oknum Guru Honorer di Bengkulu Tidak Ditahan

Polresta Bengkulu tak tahan oknum guru honorer yang aniaya muridnya walaupun telah ditetapkan sebagai tersangka-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Penyidik Satreskrim Polresta Bengkulu telah menetapkan RA, oknum guru honorer di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Bengkulu, sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan terhadap muridnya.
Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, AKP Sujud Alif Yulamlam SIK, mengungkapkan bahwa penetapan tersangka terhadap RA dilakukan setelah penyidik melengkapi alat bukti dan melakukan gelar perkara.
"Kita telah melakukan gelar penetapan tersangka terkait dengan oknum guru honorer yang melakukan penganiayaan terhadap muridnya," jelas Kasat Reskrim, Selasa (18/02/2025).
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, pihak kepolisian tidak menahan RA. Kasat Reskrim menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh ancaman hukuman yang hanya 3 tahun 6 bulan berdasarkan Pasal 80 ayat 1 juncto Pasal 76C Undang-Undang Perlindungan Anak. "Karena ancaman hukumannya hanya 3 tahun 6 bulan, kita tidak bisa melakukan penahanan," jelasnya lebih lanjut.
Kasus ini terjadi pada Kamis, 6 Februari 2025, saat korban sedang bermain dan secara tidak sengaja mengenai kaki pelaku. RA yang merasa tidak terima langsung memegang kerah baju korban dan memukul wajahnya hingga meninggalkan luka lebam di bawah mata. Korban pun melaporkan kejadian ini setelah orang tuanya mendapat informasi dari salah satu guru di sekolah tersebut.
BACA JUGA:Kebakaran di TPI Pondok Besi, Balita 4 Tahun Meninggal Dunia dengan Luka Bakar 80%
BACA JUGA:Begini Kronologis 80 Mahasiswa Unihaz Gagal Berangkat Study Tour, Kerugian Ratusan Juta
Meskipun tersangka mengaku bahwa penganiayaan tersebut terjadi secara spontan, hasil visum medis menunjukkan bahwa korban mengalami luka lebam. "Selama belum ada perdamaian antara kedua belah pihak, proses hukum akan tetap dilanjutkan sesuai aturan yang berlaku," tutup Kasat Reskrim.(ang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: