Komisi III DPRD Prov Bengkulu Soroti Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto -foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto, menyatakan keprihatinannya terkait pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang hingga kini pengerukannya belum terealisasi.
Pendangkalan ini dinilai berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah, terutama dalam hal jalur transportasi laut.
"Kami dari Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu segera melakukan sidak ke lapangan untuk meninjau langsung kondisi alur pelabuhan. Langkah ini diperlukan agar dapat segera dituntaskan, mengingat pentingnya pelabuhan ini bagi perekonomian Bengkulu," ujar Suharto, Rabu (8/1/2025).
BACA JUGA:Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Belum Temui Titik Terang
BACA JUGA:Pendangkalan Pelabuhan Pulau Bai Bengkulu Masuk Ambang Bahaya, Pemprov Tindak Lanjut Pengerukan
Menurut Suharto, pendangkalan alur yang kini hanya tersisa 2 hingga 1,5 meter dari kedalaman awal 11 hingga 11,5 meter, menghambat aktivitas kapal-kapal besar yang seharusnya bersandar di Pelabuhan Pulau Baai.
"Hal ini menyebabkan kenaikan biaya logistik dan berdampak pada perekonomian daerah. Kami akan segera membawa persoalan ini ke pimpinan DPRD untuk mempercepat langkah pengawasan pengerukan alur pelabuhan,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengadakan rapat lanjutan terkait percepatan pengerukan alur dan pembangunan penahan abrasi di Pulau Baai. Rapat yang digelar pada Selasa (7/1/2025) di Kantor PT Pelindo Bengkulu ini dipimpin oleh Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah.
Dalam rapat tersebut, dibahas langkah strategis untuk mengatasi pendangkalan yang diperparah dengan kondisi kolam breakwater yang kini telah menjadi daratan pasir.
Situasi ini menghambat kelancaran arus barang dan transportasi laut, yang merupakan komponen vital bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Oleh sebab itu, Komisi III DPRD Bengkulu berkomitmen untuk berkoordinasi dengan mitra terkait, seperti Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dan PT Pelindo, untuk memastikan pengerukan segera dilaksanakan.
Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai menjadi perhatian utama, mengingat pelabuhan ini merupakan gerbang ekonomi strategis bagi Provinsi Bengkulu. Tindakan cepat dan kolaborasi berbagai pihak diharapkan dapat mengembalikan fungsi vital pelabuhan ini.
"Kami akan memastikan pengerukan dilakukan dengan pengawasan ketat agar masalah ini tidak terulang kembali," pungkas Suharto. (Tri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: