Sering Takut Melihat Ayam? Bisa Jadi Kamu Terkena Alektorophobia
Seseorang bisa dikatakan menderita alektorophobia, bila ia sudah mengalami gejala alektorophobia paling tidak selama 6 bulan.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Alektorophobia adalah ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap ayam. Meski terbilang langka, fobia ini bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya. Alektorophobia merupakan salah satu jenis fobia spesifik, yakni fobia terhadap objek, tempat, atau situasi tertentu. Alektorophobia umumnya ditandai dengan rasa takut, panik, atau ketidaknyamanan yang intens ketika berada di sekitar ayam atau membayangkan hewan ini.
BACA JUGA:Agar Tidak Mudah Bertengkar! Istri Harus Mengetahui 9 Hal Ini tentang Suami
Penyebab dan Faktor Risiko Alektorophobia
Penyebab alektorophobia hingga kini masih belum diketahui secara pasti. Orang yang mengalami fobia ini umumnya juga tidak mengingat bagaimana, kapan, atau mengapa mereka bisa mengalami fobia terhadap ayam. Namun, sebenarnya ada beberapa hal yang dapat memicu seseorang mengalami alektorophobia, di antaranya:
- Memiliki pengalaman yang buruk dengan ayam di masa lalu, misalnya waktu kecil pernah menjumpai ayam yang agresif
- Memiliki keluarga dekat yang juga fobia terhadap ayam
- Tinggal di lingkungan yang banyak ayam
BACA JUGA:Sering Sakit Kepala di Akhir Haid? Begini Cara Mengatasinya
Gejala Alektorophobia
Seseorang bisa dikatakan menderita alektorophobia, bila ia sudah mengalami gejala alektorophobia paling tidak selama 6 bulan. Selain ketakutan yang spontan dan intens, berikut adalah beberapa gejala yang biasanya juga dialami oleh penderita alektorophobia saat dihadapkan pada situasi yang berkaitan dengan ayam:
- Kecemasan yang parah dan bisa bertambah buruk saat tahu akan bertemu dengan ayam
- Berkeringat
- Detak jantung cepat
- Sesak di dada
- Sulit bernapas
- Pusing
- Gemetar
Selain itu, ada beberapa gejala alektorophobia yang umum terjadi pada anak-anak, yakni mengamuk, menangis, atau tidak mau menjauh dari orang yang mendampingi saat ada ayam di sekitar mereka.
BACA JUGA:Terkait Zina dan Doa Besar Seorang Muslim, Ini Pesan Syekh Ali Jaber
Penanganan Alektorophobia
Tujuan penanganan fobia alektorophobia adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya dan mencegah ketakutan berlebihan terhadap ayam yang mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja.
Untuk bisa mendiagnosis alektorophobia, seorang terapis (psikolog atau psikiater) akan meninjau gejala yang Anda alami dan mendiskusikan tentang berbagai pengalaman Anda yang berkaitan dengan ayam. Apabila psikolog atau psikiater mendiagnosis bahwa Anda menderita alektorophobia, ada beberapa penanganan yang mungkin akan disarankan, yaitu:
Terapi pemaparan
Terapi pemaparan adalah salah satu pilihan terapi utama untuk menangani fobia spesifik, termasuk alektorophobia. Tujuan terapi ini adalah untuk membantu Anda menghadapi rasa takut pada suatu hal, dalam kasus ini adalah ketakutan terhadap ayam.
Terapi pemaparan dilakukan dengan cara menempatkan Anda pada situasi yang berkaitan dengan rasa takut tersebut secara bertahap. Pertama-tama, mungkin Anda akan diminta untuk memikirkan, melihat gambar, atau menonton video ayam.
Bila Anda sudah mulai terbiasa untuk mengelola ketakutan dan kecemasan terhadap ayam, terapinya akan ditingkatkan dengan memperlihatkan seekor ayam sungguhan, dan begitu seterusnya hingga Anda terbiasa dengan kehadiran ayam di sekitar Anda.
Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif adalah jenis terapi yang bertujuan untuk mengontrol sekaligus mengubah pola pikir dan respons negatif yang sering muncul saat Anda dihadapkan pada situasi yang membuat Anda takut, misalnya ketakutan terhadap ayam. Dengan begitu, diharapkan Anda bisa menjadi lebih tenang dalam menghadapi situasi yang berkaitan dengan ayam. Biasanya, terapi perilaku kognitif dilakukan bersamaan dengan terapi pemaparan (meletakkan ayam di dekat Anda).
BACA JUGA:Motif Tawuran Remaja Bengkulu: Adu Kekuatan Antar Kelompok
Obat-obatan
Pada kebanyakan kasus, penderita alektorophobia jarang memerlukan pengobatan hingga jangka panjang. Namun, jika kedua terapi di atas belum bisa membantu mengatasi alektorophobia yang Anda alami, psikiater akan meresepkan obat anticemas untuk mengurangi tingkat kecemasan dan serangan panik akibat alektorophobia.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: