PPBFGSI Buka Kesempatan Pemuda Buddhis Indonesia untuk Pendidikan Buddhisme Humanistik di 2025
PPBFGSI Buka Kesempatan Pemuda Buddhis Indonesia untuk Pendidikan Buddhisme Humanistik di 2025-foto:istimewa-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pusat Pendidikan Buddhis Fo Guang Shan Indonesia (PPBFGSI) kembali membuka pendaftaran bagi pemuda Buddhis Indonesia berusia 18–35 tahun untuk mengikuti program pendidikan agama Buddha dengan semangat Buddhisme Humanistik.
Program ini berada di bawah naungan Universitas Tsung Lin, Fo Guang Shan, Taiwan, dan dipandu oleh ajaran Master Hsing Yun.
PPBFGSI bertujuan membentuk generasi muda yang mampu melayani masyarakat, berkontribusi dalam pengembangan Buddhisme di Indonesia, serta menjaga keharmonisan bangsa yang beragam.
Pendidikan di PPBFGSI ini menawarkan kurikulum lengkap meliputi pengetahuan Buddhis, sejarah, keterampilan multimedia, bahasa, meditasi, dan seni.
BACA JUGA:Pelajaran Berharga dari Desa Air Petai: Toleransi dan Kerukunan di Tengah Keberagaman
BACA JUGA:6 Pelajar Wakili Provinsi Bengkulu di Ajang Nasional, Ini Harapan Dinas Pariwisata
Pendaftaran angkatan kedua telah dibuka, dan kelas pembelajaran akan dimulai pada Januari hingga Juli 2025. Para lulusan berprestasi berpeluang mendapatkan beasiswa ke Universitas Tsung Lin, Taiwan, dan bagi yang memenuhi syarat, kesempatan bekerja di Fo Guang Shan yang memiliki lebih dari 300 cabang di dunia.
PPBFGSI, yang berlokasi di Magelang, dekat dengan Candi Borobudur, hadir untuk memperkuat kehadiran ajaran Buddha di Indonesia.
"Buddha Dharma bergantung pada generasi muda, dan generasi muda bergantung pada Buddha Dharma," ujar Venerable Jue Cheng, Dekan Pusat Pendidikan Fo Guang Shan Indonesia.
PPBFGSI akan terus menjunjung tinggi visi Master Hsing Yun untuk Fo Guang Shan, yaitu mengembangkan bakat melalui pendidikan untuk para generasi muda, dengan mempertimbangkan empat tujuan utama :
1. Mendidik para generasi muda yang memiliki semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
2. Mendidik para generasi muda yang memiliki nilai kemanusiaan untuk masyarakat;
3. Menghasilkan sumber daya pendidik yang berkualitas bagi agama Buddha di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: