Benarkah Toilet Duduk Tidak Lebih Sehat daripada Toilet Jongkok?

Benarkah Toilet Duduk Tidak Lebih Sehat daripada Toilet Jongkok?

Saat buang air besar dengan toilet duduk, bagian perut akan lebih tegang sehingga memaksa saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kotoran.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Penggunaan toilet duduk mungkin lebih lumrah dan lebih banyak dijumpai jika dibandingkan toilet jongkok. Padahal, bila dilihat dari segi kesehatan, penggunaan toilet jongkok justru lebih direkomendasikan karena berbagai alasan medis.

Selain buang air besar (BAB) secara rutin, posisi ketika BAB juga berkontribusi dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Penggunaan toilet duduk memang dinilai lebih nyaman, terutama bagi orang yang memiliki kondisi tertentu. Namun, posisi jongkok dianggap lebih baik untuk BAB dibandingkan posisi duduk.

BACA JUGA:Perhatikan Waktu Mengganti Handuk dan Cara Mencucinya

Keunggulan Toilet Jongkok daripada Toilet Duduk
Saat buang air besar dengan Toilet Duduk, bagian perut akan lebih tegang sehingga memaksa saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kotoran. Sementara itu, posisi jongkok membuat otot di usus besar lebih rileks sehingga kotoran lebih mudah keluar dengan sedikit dorongan.

Selain itu, ada beberapa keunggulan Toilet Jongkok lainnya bila dibandingkan dengan Toilet Duduk, yaitu:
- Mencegah penumpukan tinja di usus besar, yaitu salah satu faktor pemicu radang usus buntu
- Menjaga saraf dan organ di panggul dari kerusakan akibat tekanan yang kuat
- Mencegah turun berok atau hernia karena mengejan terlalu kuat
- Meredakan wasir

BACA JUGA:Curat di Jl Ciliwung, Pelaku Curi 5 Unit HP Ditangkap Polisi

Masalah Kesehatan Akibat Toilet Duduk
Meski penggunaan toilet duduk lebih nyaman bagi sebagian orang. Namun, posisi buang air besar menggunakan toilet duduk diduga membawa beberapa dampak kesehatan, seperti:

1. Dermatitis
Toilet duduk disebut sebagai penyebab terjadinya dermatitis, yaitu peradangan pada kulit. Penyakit ini bisa terjadi ketika kulit bersentuhan dengan dudukan toilet yang kotor. Gejalanya berupa ruam merah, gatal-gatal, serta kulit kering, pecah-pecah, dan bersisik. Di sisi lain, dermatitis yang disebabkan dudukan toilet juga bisa muncul akibat bahan kimia dari produk pembersih yang digunakan untuk membersihkan sarana tersebut.

2. Wasir
Posisi duduk saat buang air besar juga diketahui dapat memperburuk gejala wasir. Hal ini karena posisi tersebut justru membuat proses pengeluaran kotoran semakin sulit. Dengan begitu, tubuh akan berusaha mengeluarkan kotoran dengan cara mengejan lebih keras sehingga wasir bisa memburuk.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Gelar Pelatihan Psikologi Hadapi Tekanan Tugas Pilkada

Berikut ini adalah beberapa gejala wasir yang perlu diwaspadai:
- BAB berdarah
- Nyeri saat buang air besar
- Anus terasa gatal
- Ada benjolan lunak di dekat atau keluar dari anus

3. Diare
Diare juga menjadi salah satu masalah kesehatan yang dapat ditularkan melalui toilet duduk. Hal ini dapat terjadi ketika Anda menyentuh dudukan toilet yang kotor dan terkontaminasi kuman penyebab diare. Salah satu bakteri yang paling sering menyebabkan diare adalah Escherichia coli. Sementara itu, virus seperti HIV dan herpes yang sering menakutkan bagi kebanyakan orang, umumnya tidak akan bertahan lama berada di luar tubuh manusia, termasuk dudukan toilet.

BACA JUGA:Kebakaran di Panti Sosial Bengkulu: 10 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

Cara Menjaga Kebersihan Saat Menggunakan Toilet
Penting untuk menjaga kebersihan toilet, baik saat menggunakan toilet jongkok atau toilet duduk. Hal ini bertujuan untuk memperkecil risiko paparan kuman penyebab penyakit, terutama saat menggunakan toilet umum.

Untuk menjaga kebersihan toilet, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Gunakan pembersih dudukan toilet sebelum buang air, terutama di toilet umum. Produk pembersih ini umumnya berbentuk semprotan yang mengandung alkohol dan dapat dikeringkan dengan tisu.
- Gunakan penutup dudukan toilet atau tisu untuk mencegah kulit bersentuhan langsung dengan dudukan toilet.
- Tutup toilet saat menyiram, karena bilasan air yang biasa digunakan untuk membuang kotoran dalam toilet juga berisiko menyemprotkan bakteri ke area sekitarnya, seperti lantai atau dinding.
- Hindari meletakkan tas atau benda apa pun di lantai toilet saat buang air. Tempatkan barang Anda pada gantungan yang biasa disediakan di dinding atau pintu.

BACA JUGA:4 Amalan untuk Melancarkan Rezeki, Mudah untuk Diamalkan

Apabila rumah Anda menggunakan toilet duduk, gunakan alat bantu berupa kursi pendek untuk menopang kaki. Letakkan di bagian bawah toilet agar posisi buang air besar menjadi jongkok. Dengan begitu, feses akan lebih mudah dikeluarkan.

Setelah menggunakan toilet, baik toilet duduk maupun toilet jongkok, jangan lupa untuk langsung cuci tangan. Pastikan Anda mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun hingga bersih. Jika Anda mengalami gangguan kesehatan setelah menggunakan toilet duduk berulang kali, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi Anda.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: