Perekonomian Bengkulu Triwulan III Alami Pertumbuhan, Sektor Pertanian dan Konsumsi RT Masih Dominasi PDRB
BPS Provinsi Bengkulu besama Pemprov Bengkulu saat menyampaika pertumbuhan ekonomi Bengkulu-foto:istimewa-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Perekonomian Provinsi Bengkulu pada Triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan. Diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, tercatat mencapai Rp 25,82 triliun.
Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB mencapai Rp 13,55 triliun. Data ini menunjukkan adanya dinamika kontraksi dan pertumbuhan di beberapa sektor utama ekonomi provinsi ini.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal, mengatakan pertumbuhan ekonomi q-to-q dan sektor dengan kontraksi tertinggi.
Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bengkulu mengalami kontraksi sebesar minus 2,56 persen (q-to-q).
"Penurunan ini dipengaruhi oleh kontraksi tertinggi di lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan, yang mengalami penurunan sebesar minus 12,45 persen," kata Win Rizal
BACA JUGA:Bengkulu Masih Deflasi, Komoditas Jengkol dan Terong Jadi Penyumbang Utama
Dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) juga mencatat kontraksi tertinggi, turun sebesar minus 8,66 persen.
Pertumbuhan Ekonomi y-on-y dan Sektor dengan Pertumbuhan Tertinggi, jika dibandingkan dengan Triwulan III-2023, ekonomi Bengkulu pada Triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,57 persen (y-on-y).
Dari sisi produksi, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum menunjukkan pertumbuhan tertinggi, dengan peningkatan sebesar 9,66 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh paling tinggi, mencapai 10,64 persen.
Struktur perekonomian Bengkulu pada Triwulan III-2024 masih didominasi oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang menyumbang sebesar 29,91 persen dari total PDRB.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) menjadi yang terbesar, mencapai 59,82 persen.
"Data ini mencerminkan pentingnya sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi Bengkulu, sekaligus menunjukkan adanya tantangan di sektor transportasi serta sektor yang didanai oleh pengeluaran pemerintah," ungkap Win Rizal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: