Jangan Asal Minum Imodium! Ketahui Manfaat dan Dosisnya
Imodium adalah obat resep dokter yang dosisnya hanya boleh ditentukan oleh dokter untuk mengatasi diare--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Jika kamu sering buang air besar dengan kondisi tinja yang berair atau encer, itu artinya kamu sedang mengalami diare. Diare bisa membuat perut terasa tidak nyaman. Salah satu obat yang biasanya dokter resepkan adalah imodium. Apakah kamu belum tahu imodium obat apa?
Yuk, cari tahu imodium obat apa, dosisnya, dan juga indikasinya! Kamu juga bisa mengetahui beberapa efek samping obat ini dengan membaca penjelasan lengkap di artikel ini.
BACA JUGA:Thalasemia Mayor: Penyakit Kelainan Genetik yang Serius
Obat resep dokter yang satu ini adalah obat yang digunakan untuk mengatasi diare. Kamu bisa menggunakan obat ini untuk mengatasi diare yang tiba-tiba muncul (akut) atau diare yang hilang timbul dalam waktu yang lama (kronis). Hal yang perlu kamu ketahui adalah obat ini hanya bisa dikonsumsi oleh orang dewasa.
Dosis atau aturan pakai
Imodium adalah obat resep dokter yang dosisnya hanya boleh ditentukan oleh dokter. Kamu tidak boleh mengonsumsi obat ini di luar dosis dan aturan pakai yang diberikan oleh dokter, ya!
Dosis umumnya didasarkan pada gejala diare yang dialami, yaitu:
- Diare kronis. Orang dewasa berusia di atas 18 tahun: 2 tablet untuk dosis awal dan 1 tablet setelah BAB cair dengan dosis harian 1 sampai 6 tablet.
- Diare akut. Orang dewasa berusia di atas 18 tahun: 2 tablet untuk dosis awal dan 1 tablet setelah BAB cair.
BACA JUGA:Jurusan Sosiologi Fisip UNIB Gelar Kuliah Umum Internasional: 7 Jiwa Mazhab Nusantara
Jangan pernah menambah atau mengurangi dosis yang disarankan oleh dokter. Obat ini bisa kamu konsumsi dengan atau tanpa makanan. Pastikan untuk menelan obat ini tanpa dipotong, dihancurkan, atau dikunyah. Kamu juga bisa berhenti mengonsumsi obat ini jika diare dirasa sudah reda.
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsi obat untuk mengatasi diare:
- Jika kamu mempunyai alergi, beritahu dokter semua alergi yang kamu punya terutama alergi dengan beberapa kandungan obat
- Diare karena keracunan makanan tidak bisa diatasi dengan obat ini
Kamu harus memberitahu dokter terlebih dahulu jika sedang atau pernah menderita penyakit kolitis ulseratif, aritmia, HIV/AIDS, kelainan pada hasil rekam jantung (EKG), atau gangguan hati
Imodium tidak boleh dikonsumsi lebih dari dua hari
Buat kamu yang sedang hamil, menyusui, atau sedang melakukan program hamil juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi jika kamu hendak mengemudi karena obat ini menyebabkan kantuk
BACA JUGA:Dialog Multi Pihak di Bengkulu Bahas Ketimpangan Ekonomi dan Gender dalam Akses Sumber Daya Alam
Efek samping obat imodium
Ada beberapa efek samping yang mungkin bisa kamu alami ketika kamu tidak mengonsumsi obat ini sesuai resep dokter. Efek samping obat imodium yaitu:
- Rasa kram pada perut
- Mual
- Kantuk
- Pusing
Kamu juga perlu menghentikan konsumsi obat ini jika mengalami efek samping yang lebih serius, yaitu:
- Perut terasa sakit atau kembung
- Kesulitan buang air besar
- Detak jantung tidak beraturan, kadang cepat atau lambat
- Kesulitan bernapas
- Merasa seperti mau pingsan
- Linglung dan sulit mengatur gerakan tubuh
BACA JUGA:Kejari Bengkulu Segera Limpahkan Kasus Dugaan Korupsi Samisake ke Pengadilan
Obat imodium juga memiliki beberapa interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Efektivitas obat ini bisa menurun atau muncul risiko mengalami efek samping obat yang lebih tinggi (gangguan irama jantung) jika dikonsumsi bersamaan dengan beberapa obat berikut ini:
- Amiodarone atau diltiazem (anti aritma)
- Chlorpromazine, clozapine, atau haloperidol
- Atazanavir atau ritonavir (obat HIV)
- Sertraline atau citalopram (anti depresan)
- Levofloxacin, clarithromycin atau erythromycin (antibiotik)
- Artemether atau primaquine (obat malaria)
- Simvastatin atau atorvastatin (obat kolesterol)
- Rifedipine, phenytoin, atau rifampicin
Indikasi obat imodium
Manfaat atau indikasi utama dari obat imodium adalah untuk mengatasi diare kronis, yaitu diare yang hilang timbul dan dirasakan dalam waktu yang cukup lama. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi diare yang tiba-tiba muncul atau diare akut. Imodium bukan merupakan obat yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi diare akibat keracunan makanan.
BACA JUGA:PLN Siapkan Dukungan Listrik Andal untuk Indonesia – Africa Forum ke–2 di Bali
Sudah paham kan sekarang imodium obat apa? Baik itu obat bebas yang tersedia di apotek atau obat resep dokter seperti imodium pasti memiliki banyak efek samping. Jadi, pastikan kamu mengonsumsinya sesuai anjuran yang diberikan oleh dokter.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: