Kenaikan Harga Beras Jadi Sorotan, BPS Bengkulu Ungkap Data Terbaru

Kenaikan Harga Beras Jadi Sorotan, BPS Bengkulu Ungkap Data Terbaru

Press Release Berita Resmi Statistik-(foto: istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu baru saja merilis laporan terbaru terkait Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi yang terjadi pada September 2024. Salah satu poin penting dari laporan ini adalah kenaikan harga beras yang mulai mempengaruhi ekonomi di wilayah Bengkulu. Meskipun inflasi secara umum masih terkendali, kenaikan harga beras menjadi perhatian khusus karena komoditas ini memegang peran vital bagi keseharian masyarakat.

Acara rilis yang berlangsung di Aula Raflesia BPS Provinsi Bengkulu ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Asisten 1 Setda Provinsi Bengkulu Drs. Khairil Anwar, M.Si, serta perwakilan dari Bank Indonesia Provinsi Bengkulu. Dalam sambutannya, Khairil Anwar menyoroti bahwa meskipun inflasi Bengkulu masih dalam batas aman, kenaikan harga beras harus diwaspadai.

“Kenaikan harga beras ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua. Beras adalah kebutuhan pokok yang sangat penting, dan sekali harganya naik, biasanya sulit turun lagi. Kita perlu antisipasi dari sekarang,” ujar Khairil Anwar pada Selasa (01/10/2024).

BACA JUGA:Peluang PPPK Pemkot Bengkulu Dibuka, CPNS Tak Lolos Dilarang Daftar

BACA JUGA:Sebanyak 1.462 Pelamar CPNS Bengkulu Lolos, Siap Ikuti Tes SKD

BPS Bengkulu melaporkan bahwa pada September 2024, inflasi year-to-date (y-to-d) Provinsi Bengkulu tercatat sebesar 0,38%, sementara inflasi year-on-year (y-on-y) mencapai 1,48%. Meski ada deflasi bulanan sebesar -0,28% yang dipicu oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan seperti cabai merah dan tomat, harga beras menunjukkan tren sebaliknya—naik dan berpotensi mendorong inflasi ke depannya.

Kepala BPS Bengkulu, Win Rizal, menyatakan bahwa meski ada penurunan harga pada komoditas pangan lainnya, kenaikan harga beras perlu menjadi perhatian khusus. “Deflasi kita di angka -0,28%, tetapi kenaikan harga beras sudah mulai terasa. Ini akan memengaruhi inflasi di bulan-bulan mendatang. Oleh karena itu, kami mengingatkan untuk segera mengambil langkah-langkah strategis,” jelas Win Rizal.(Melda Windarti) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: