Ini Dia 5 Fakta Seru Lebaran Ketupat, Tradisi Unik Setelah Idul Fitri di Indonesia
Setiap tahun jelang lebaran masyarakat Indonesia memang lekat dengan baju baru-Pinterest -
BENGKULUEKSPRESS.COM - Mungkin sebagian dari kamu belum banyak mengetahui beberapa fakta seru lebaran ketupat di Indonesia. Nah, jika kamu penasaran mengenai beberapa faktanya, artikel ini akan memberikan ulasannya berikut ini.
Di Indonesia, banyak sekali tradisi unik perayaan Idul Fitridan setelah Idul Fitri, salah satunya adalah tradisi unik Lebaran Ketupat yang dilakukan setelah perayaan Idul Fitri.
Lebaran Ketupat diperingati dengan memasak ketupat dan olahan beras ketan yang dibungkus dengan janur. Kemudian, sesuai tradisi masyarakat, ketupat akan dibagi-bagikan ke tetangga dan saudara dekat.
Tradisi Lebaran tidak termasuk dalam ajaran agama, tapi berupa bagian dari tradisi yang memiliki makna tersendiri yang merupakan bentuk kebudayaan dari masa lalu. Yuk, kita ketahui beberapa fakta seru tradisi Lebaran Ketupat berikut ini:
BACA JUGA:Daftar 5 Game yang Dapat Mengurangi Pahala Puasa, Ada PUBG dan Free Fire
5 Fakta Seru Tradisi Lebaran Ketupat
1. Sudah Ada Sejak Sunan Kalijaga
Rupanya, sejarah Lebaran Ketupat ini berawal dari Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan kepada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh penyebar agama Islam di Indonesia pada abad ke-15.
Sunan Kalijaga menyadari bahwa masyarakat Jawa memiliki budaya dan kepercayaan yang kuat, sehingga ia memilih untuk menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang tidak bertentangan dengan budaya dan kepercayaan tersebut.
Dalam hal ini, Sunan Kalijaga menggunakan bahasa dan simbol-simbol yang akrab bagi masyarakat Jawa, serta mengajarkan Islam dengan cara yang lebih santun dan sopan.
Salah satu cara yang dilakukan Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam adalah dengan menggunakan seni dan budaya Jawa.
Sunan Kalijaga memperkenalkan seni dan budaya Islam yang sejalan dengan budaya Jawa, seperti tari-tarian, musik, dan sastra.
Selain itu, Sunan Kalijaga juga menggunakan tata cara dan tradisi adat Jawa dalam ibadah Islam, seperti upacara slametan dan syukuran, yang disesuaikan dengan ajaran Islam.
BACA JUGA:Sebelum Bepergian dengan Bus, Perhatikan Beberapa Tips Berikut dan Poin Terakhir Sangat Penting
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: