Asal Usul Keberadaan Kolak di Indonesia, Ternyata Banyak Makna Filosofi Tersembunyi

Asal Usul Keberadaan Kolak di Indonesia, Ternyata Banyak Makna Filosofi Tersembunyi

Kolak merupakan makanan asli khas Nusantara, terutama dari masyarakat Jawa, khususnya budaya Mataraman.-freepik.com -

Kata kepok (jawa) merupak idiom dari kata kapok, dari kapok menjadi kepok. Secara filosofi, manusia yang telah berlumur dosa berkubang dalam tindakan yang tidak terpuji dan beradab, harus cepat-cepat untuk insaf atau kapok. 

Manusia harus selalu introspeksi diri dengan apa yang telah dilakukan. Manusia harus selalu kapok, tobat dan insaf. Hal tersebut semata untuk menjaga derajat keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan.

Santan Simbol Meminta Maaf

Santan atau santen dalam bahasa Jawa merupakan idiom dari kata pangapunten. Santen:pangapunten:meminta maaf.

BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Kue Puntir Rasa Kelapa Lemon

Dengan demikian, rasa kolak yang manis dan bersantan gurih ketika kita memakannya, harus dimaknai sebagai pengingat akan kesalahan-kesalahan kita pada seseorang yang telah kita dustai atau kita sakiti.

Jadi, kita harus secepatnya untuk nyuwun pangapunten, meminta maaf kepada yang bersangkutan.

Nah, bagaimana menurutmu ternyata kolak memiliki sejarah dan makna simbolisasi yang mendalam. Tak heran kolak menjadi salah satu bukti kekayaan budaya Indonesia yang disajian berupa hidangan lezan dan kaya akan makna filosofi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: