Asal Usul Wedang Tahu Minuman Tradisional Legendaris Sejak Abad ke-19

Asal Usul Wedang Tahu Minuman Tradisional Legendaris Sejak Abad ke-19

Wedang Tahu -Pinterest-

Bahkan dahulu wedang tahu dimakan sembari menyantap bakpao dan cakwe. Lantas zaman berganti, pun wedang tahu yang mulanya bercita rasa gurih kemudian memiliki rasa manis. 

BACA JUGA:Anantari Cafe, Cafe Hits Semarang Tawarkan Konsep Kafe dengan Pemandangan Alam Mempesona

Sari kacang kedelai diganti dengan campuran susu kedelai dan agar-agar. Sedangkan kuahnya yang terbuat dari rebusan jahe dan gula merah, ditambahkan daun pandan, daun jeruk, kayu manis dan cengkeh sehingga lebih harum dan menggoda.

Semua tak lepas dari proses akulturasi demi menyesuaikan dengan lidah masyarakat Semarang saat itu. Terbukti, wedang tahu masih bertahan dan tetap dicari warga Semarang. Bahkan kelezatan wedang tahu menjamah kota lain di luar Jawa Tengah.

Di setiap daerah, minuman hangat ini kemudian memiliki nama khas tersendiri. Seperti di Solo misalnya, wedang tahu disebut sebagai tahoek. Sementara di Jawa Timur, wedang tahu akrab dikenal sebagai tahuwa.

Lain pula di Kalimantan Barat, di daerah ini wedang tahu populer dikenal sebagai bubur tahu. Sementara di Bangka Belitung dan Sumatera Selatan wedang tahu lebih dikenal sebagai kembang tahu.

BACA JUGA:Bernostalgia di Zaman Kolonial Belanda dengan Mencicipi Es Krim Legendaris di Kedai Es Krim Italia Ragusa

Terlepas dari perbedaan nama tersebut, minuman berkhasiat ini sama-sama selalu dicari tatkala cuaca dingin merambat.

Wedang tahu sudah identitas masyarakat Jawa Tengah dan sudah turun menurun menjadi minuman yang selalu ada dalam setiap acara. Jadi, jika kamu berkunjung ke Jawa Tengah sempatkan mencoba wedang tahu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: