Anak Pendek Belum Tentu Stunting! Bisa Jadi Karena Faktor Genetik

Anak Pendek Belum Tentu Stunting! Bisa Jadi Karena Faktor Genetik

untuk membedakan anak pendek akibat stunting dan anak pendek akibat faktor genetis/lingkungan, bisa dengan rutin mengukur pertumbuhan anak--

Namun, uniknya, terdapat pula kombinasi varian gen yang berbeda, sehingga dapat menyebabkan saudara kandung memiliki tinggi badan yang berbeda. Tinggi badan dipengaruhi oleh mekanisme biologis lainnya (seperti hormon) yang mungkin juga ditentukan oleh genetika, meskipun peran keduanya belum sepenuhnya diyakini oleh para peneliti.

Tapi yang pasti, ciri anak pendek akibat genetis dan stunting jelas berbeda. Berikut adalah gambaran kecil mengenai hal tersebut:

1. Anak bertumbuh pendek akibat genetis:
- Kecerdasan otak normal
- Tidak memiliki gangguan kesehatan tertentu
- Anak tetap terlihat aktif bergerak dan berprestasi
- Daya tahan tubuh normal
- Terlihat sehat dan punya nafsu makan yang baik

BACA JUGA:Waduk Embung Kledung, Lokasi, Daya Tarik, Jam Buka dan Tiket Masuk

2. Anak pendek akibat stunting:
- Cenderung ringkih dan gampang sakit
- Kerap mengalami gangguan kesehatan (infeksi berulang) yang cukup kronis
- Mengalami gangguan tumbuh kembang, kecerdasan otak juga terganggu
- Bertubuh pendek, berat badan kurus dan jika diukur berada di bawah kurva standar WHO
- Anak terlihat lesu, tidak aktif bergerak dan tidak fokus saat diajak berbicara.

Meski anak pendek belum tentu stunting, namun Ibu tetap perlu berusaha memaksimalkan tumbuh kembangnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Kecukupan nutrisi ini, sedikit banyak cukup berperan dalam meningkatkan tinggi badan anak nantinya.

BACA JUGA:Jalan Lintas Curup-Lebong Tertimbun Longsor

Selain itu, untuk mencegah anak pendek akibat stunting sejatinya juga dapat dicegah, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Caranya dengan, periksa kehamilan teratur, memenuhi kebutuhan nutrisi saat hamil dan menyusui, menghindari asap rokok, melengkapi imunisasi anak, memberikan nutrisi dari ASI Eksklusif dan MPASI Adekuat, rutin memantau pertumbuhan anak dan terakhir, jika perlu berikan asupan gizi tambahan berupa suplemen apabila dibutuhkan.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: