Mengenal Roti Koing Khas Palembang yang Sudah Mulai Dilupakan

Mengenal Roti Koing Khas Palembang yang Sudah Mulai Dilupakan

Roti Koing Khas Palembang -Akun Instagram @wisatakuliner.palembang-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Di zaman yang sudah sangat canggih dan serba instan ini membuat fenomena kuliner-kuliner baru dengan rasa yang lebih nikmat.

Makanan-makanan modern pun semakin merajalela dan mulai menyingkirkan makanan tradisional seperti Roti Koing yang merupakan camilan tradisional khas Palembang.

Berbeda dengan roti modern saat ini yang pada umumnya yang menawarkan rasa manis, roti koing justru tak memiliki rasa alias tawar.

Roti koing juga biasa disebut roti raden atau roti klatak. Camilan yang satu ini semakin diminati saat Ramadan tiba.

Roti berbentuk bulat dan berukuran kecil ini memiliki tekstur sedikit keras. Biasanya, roti koing hadir bersama kolang-kaling, kurma, cincau, atau dawet.

BACA JUGA:Mencoba Aunu Senebre, Makanan Tradisional yang Hanya Dapat Ditemukan di Papua

Cara menyantapnya pun cukup unik, yakni dengan merendamnya ke dalam minuman hangat, misalnya teh. Setelah direndam, tekstur roti koing yang keras pun akan menjadi lebih lembut.

Selain itu, ukurannya akan semakin mengembang dan rasa tawarnya pun akan bercampur sempurna dengan minuman penyandingnya. Untuk mendapatkan tekstur terbaik, biasanya roti koing direndam selama kurang lebih 5-10 menit.

Camilan khas Palembang yang satu ini Palembang ini termasuk panganan yang dibuat secara tidak sengaja. Pada zaman penjajahan, saat itu gula sangat sulit didapatkan.

Masyarakat Palembang pun membuat roti gandum tanpa menggunakan gula. Ternyata, resep seadanya itu justru melahirkan roti yang banyak diminati.

BACA JUGA:Tolpit, Kue dengan Nama Nyeleneh Tapi Soal Rasa Jangan Dianggap Remeh

Namun ada pula yang mengatakan awalnya roti Koing berasal dari Mesir dan Mesopotamia kuno sebelum merebak ke Eropa. Koing merupakan makanan yang bahan pembuatan nya memanfaatkan gandum sebagai alternatif.  

Nah, di Indonesia roti koing dikenal sebagai makanan bangsa Belanda yang datang diseputaran tahun 1930an.

Diperkirakan roti ini merupakan salah satu makanan tertua di dunia sekitar 30 ribuan tahun lalu di Eropa ditemukan residu tepung di permukaan bebatuan yang digunakan untuk menumbuk makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: