Bisa Membuat Bayi Lahir Prematur! Inilah Dampak Stres yang Dialami Saat Hamil

Bisa Membuat Bayi Lahir Prematur! Inilah Dampak Stres yang Dialami Saat Hamil

Tingkat stres yang tinggi saat kehamilan juga dapat menyebabkan masalah tertentu pada anak selama masa kanak-kanak, seperti kesulitan memperhatikan atau takut berlebihan.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Stres saat hamil tidak selalu berdampak buruk. Ketika kamu menanganinya dengan benar, sedikit stres dapat membantu kamu menghadapi tantangan baru. Namun, jenis stres yang serius selama kehamilan dapat meningkatkan peluang kamu mengalami masalah tertentu, seperti kelahiran prematur. Yuk, cari tahu apa saja dampak stres pada ibu hamil dan cara mengatasinya.

Para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami efek stres pada kehamilan. Tetapi hormon tertentu yang berhubungan dengan stres mungkin berperan dalam menyebabkan komplikasi kehamilan tertentu.

BACA JUGA:Ini Dia 10 Macam-macam Phobia Paling Umum!

Stres yang serius atau berlangsung lama dapat memengaruhi sistem kekebalan kamu, yang melindungi kamu dari infeksi. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi rahim. Jenis infeksi ini dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Banyak wanita khawatir bahwa stres dapat menyebabkan keguguran. Faktanya, belum ada bukti bahwa stres menyebabkan hal tersebut. Beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa stres dapat memengaruhi perkembangan otak atau sistem kekebalan janin. Tingkat stres yang tinggi saat kehamilan juga dapat menyebabkan masalah tertentu pada anak selama masa kanak-kanak, seperti kesulitan memperhatikan atau takut berlebihan.

BACA JUGA:Kuliner Gurita Khas Kaur, Provinsi Bengkulu, Rasanya Gurih Menggugah Selera

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Early Human Development, wanita yang cemas atau depresi selama kehamilan hampir 40 persen lebih mungkin memiliki bayi yang mengalami masalah tidur daripada wanita yang tidak memiliki stres. Hal ini dimungkinkan karena hormon stres kortisol, yang membanjiri tubuh saat kamu merasa stres berlebihan.

Thomas O’Connor, PhD, seorang profesor psikiatri di University of Rochester Medical Center mengatakan bahan kimia ini dapat melewati plasenta, memengaruhi bagian otak yang mengatur siklus tidur-bangun anak. Tidur anak merupakan faktor penting dalam perkembangan anak, jadi sangat penting bagi untuk memperhatikan tingkat stres yang tinggi, yang pada akhirnya dapat memicu kecemasan dan depresi kronis.

BACA JUGA:Lezatnya Rendang Minangkabau yang Mendunia, Ini Sejarah dan Filosofinya

Bahaya stres saat hamil

Stres saat hamil yang berlangsung lama dan tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Selama kehamilan, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi prematur (lahir sebelum 37 minggu) atau bayi dengan berat badan lahir rendah. Bayi yang lahir terlalu cepat atau terlalu kecil, berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan.

BACA JUGA:Biar Tahu, Inilah Sejarah dan Asal Usul Arisan di Indonesia!

Dampak lain meliputi:

Ketidaknyamanan kehamilan yang normal, seperti sulit tidur, nyeri tubuh dan mual di pagi hari mungkin terasa lebih buruk karena stres.Memengaruhi nafsu makan makan. Ini dapat membuat kamu kekurangan berat badan atau menyebabkan kamu menambah berat badan terlalu banyak selama kehamilan. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko mengalami diabetes gestasional dan persalinan prematur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: