Wow!!! Google Kini Punya AI yang Bisa Bikin Prakiraan Cuaca

Wow!!! Google Kini Punya AI yang Bisa Bikin Prakiraan Cuaca

GraphCast merupakan program prakiraan cuaca menggunakan AI milik Google-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Peneliti Google DeepMind membuat program prakiraan cuaca berbasis machine learning bernama GraphCast.

GraphCast bisa memprediksi cuaca untuk 10 hari ke depan dalam waktu satu menit. Penelitinya mengklaim GraphCast bisa mengalahkan teknologi prakiraan cuaca tradisional dengan tingkat verifikasi mencapai 90%.

Prakiraan cuaca berbasis AI ini dilakukan menggunakan dua data cuaca Bumi terbaru, termasuk berbagai variabel dalam pengujian hingga enam jam sebelumnya.

Dalam praktiknya, GraphCast baru-baru ini bisa memprediksi kemunculan Badai Tropis Lee 10 hari sebelum terjadi, lebih cepat dibanding prakiraan cuaca tradisional yang biasa dipakai oleh ahli meteorologi.

BACA JUGA:Demi Samsung, Google Gelontorkan Rp 124 Triliun, Ini Alasannya

Prakiraan cuaca tradisional membutuhkan waktu lebih lama karena model tersebut perlu menghitung berbagai hitungan fisika dan dinamika fluida untuk membuat prakiraan yang akurat.

GraphCast juga bisa memprediksi kejadian cuaca buruk termasuk angin topan tropis dan gelombang suhu ekstrim di area tertentu. 

Lalu, karena algoritma ini bisa dilatih ulang menggunakan data terbaru, peneliti percaya kalau GraphCast bisa memprediksi fluktuasi pola cuaca yang terjadi sejalan dengan perubahan iklim.

Dalam waktu dekat, GraphCast atau setidaknya algoritma AI yang ada di baliknya akan hadir ke publik. 

Menurut Wired, Google tengah mencari cara untuk mengintegrasikan GraphCast ke dalam produk buatannya.

BACA JUGA:Catut Nama Bard untuk Sebarkan Malware, Hacker Digugat Google

DeepMind adalah startup yang diakuisisi Google pada 2014, dan punya penelitian kecerdasan buatan di berbagai aspek. Mulai dari dipakai untuk bermain game Quake III sampai dilatih di ranah kesehatan. Yaitu mendeteksi gagal ginjal dan juga kanker payudara.

DeepMind dipimpin oleh Demis Hassabis, yang baru-baru ini didaulat sebagai CEO terpintar di dunia oleh Preply. Prely menganalisis 100 eksekutif perusahaan Amerika Serikat. 

Salah satu penilaiannya adalah bagaimana mereka menggunakan bahasa dalam berbicara, dan Hassabis mendapat skor tertinggi dalam riset Preply tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: