Sengkuni, Sosok Tokoh Pewayangan yang Kerap Dikaitkan dengan Politikus

Sengkuni, Sosok Tokoh Pewayangan yang Kerap Dikaitkan dengan Politikus

Adapun kisah kejahatan politik Sengkuni berawal saat kakaknya, Dewi Gandari, yang juga dikenal kejam, bengis dan pendendam meminta bantuan Sengkuni untuk mencari cara agar anaknya Duryudana menjadi raja di Astina--

Destarata selanjutnya menjadi raja ad-interim (sementara) setelah kematian dari Pandu hingga Pandawa (anak-anak Pandu yang akan mewarisi tahta dari kerajaan Astina) tumbuh dewasa. Namun tak berhenti di situ, Sengkuni gencar melancarkan aksi politiknya dengan mempengaruhi Destarata untuk mau menyerahkan kekuasaannya sementara waktu, kepada sang anak sulungnya Duryudana yang juga keponakan dari Sengkuni. 

Karena rayuan Sengkuni ini, akhirnya Destarata menyerahkan kekuasaannya itu kepada putra sulungnya, Duryudana. Namun hanya untuk sementara waktu saja sampai para pandawa sudah beranjak dewasa dan cukup usia untuk bisa memimpin Astina. 

BACA JUGA:Ini Dia Cara Jitu Menebalkan Rambut Tipis yang Efektif

Pemantik Perang Saudara Pandawa-Kurawa 

Kendati begitu, tak ada kata sementara bagi Sengkuni. Ia masih melancarkan tindak kejahatan, menyusun berbagai rencana licik, dan menghalalkan segala cara untuk bisa melenyapkan para Pandawa agar keponakannya itu bisa memimpin di Astina.Hal ini kemudian menjadi cikal bakal terjadinya perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang selama ini dikenal dengan bharatayudha (Sansekerta adalah perang keturunan Bharata). 

BACA JUGA:Tips Mencari Spot Keberadaan Ikan di Sungai Agar Hasil Melimpah

Kematian Tragis

Sama seperti rumus alam yang mengatakan bahwa segala hal yang ada di dunia memiliki batas waktu, kejahatan, Sengkuni pun tak bisa selamanya. Ia pada akhirnya tewas di tangan Werkudara (Bima, putra kedua dari Pandawa) di bharatayudha yang dia ciptakan sendiri. 

 BACA JUGA:Review Infinix SMART 7, Harga Rp 1 Jutaan yang Laris Manis untuk Kalangan Bawah

Di detik-detik terakhir kematiannya itu, Sengkuni memilih untuk tetap konsisten dengan karakternya yang begitujahat, gemar melakukan adu domba, licik,dan haus akan kekuasaan. Ia bahkan sama sekali tidak pernah menyesali apa yang selama ini telah ia perbuat.(**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: