Ini Dia Filosofi Wanita Menurut Primbon Jawa
Dalam peradaban tradisional Jawa, kata ini sering dibeberkan sebagai akronim dari kata Putus Tri Perkawis, yang menunjuk kepada purna karya perempuan dalam kedudukannya sebagai putri.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Istilah wanita itu sendiri berasal dari bahasa Jawa, wani dan tata. Dalam perkawinan, ada yang mengistilahkan dengan kanca wingking. Yang berarti bahwa perempuan adalah teman di dapur, dan hal itu akan mewarnai kehidupan perkawinan pasutri Jawa.
BACA JUGA:Modal KTP, Dapatkan Pinjaman KUR Mandiri Hingga Rp 100.000.000
Konsep swarga nunut, neraka katut (ke surga ikut, ke neraka pun turut), menggambarkan posisi perempuan Jawa yang lemah sebagai seorang istri. Selain itu ada juga konsep mengenai istri sebagai sigaraning nyawa. Hal ini juga memberikan gambaran posisi yang sejajar dan lebih egaliter terhadap perempuan Jawa.
Istilah konco wingking pun tidak selalu lebih rendah, tergantung bagaimana perempuan Jawa memaknainya. Sama seperti sutradara yang bekerja di belakang layar dan tidak pernah terlihat dalam filmnya tetapi dapat menentukan jalannya film. Sebelum mengupas filosofi tentang perempuan atau gadis Jawa, ada baiknya kita kenal dulu apa arti kata perempuan atau wanita. Setidaknya ada empat term di Jawa yang digunakan untuk menyebut perempuan.
BACA JUGA:KUR BRI 2023 Bisa Pinjam Sampai Rp 100 Juta, Ini Rincian Angsurannya
- Wadon
Berasal dari bahasa Kawi "Wadu" yang artinya kawula atau abdi. Secara istilah diartikan bahwa perempuan dititahkan di dunia ini sebagai abdi laki-laki.
- Wanita
Kata wanita tebentuk dari dua kata bahasa Jawa (kerata basa), Wani yang berarti berani dan Tata yang berarti teratur. Kerata basa ini mengandung dua pengertian yang berbeda. Pertama, Wani ditata yang artinya berani (mau) diatur. Dan yang kedua, Wani nata yang artinya berani mengatur. Pengertian kedua ini mengindikasikan bahwa perempuan juga perlu pendidikan yang tinggi untuk bisa memerankan dengan baik peran ini.
BACA JUGA:Anak Susah Diajak Sholat, Ustadz Abdul Somad Sampaikan Kesalahan Orang Tua yang Menjadi Penyebabnya
- Estri
Berasal dari bahasa Kawi "Estren" yang berarti panjurung (pendorong). Seperti pepatah yang terkenal, Selalu ada wanita yang hebat di samping laki-laki yang hebat
- Putri
Dalam peradaban tradisional Jawa, kata ini sering dibeberkan sebagai akronim dari kata Putus Tri Perkawis, yang menunjuk kepada purna karya perempuan dalam kedudukannya sebagai putri. Perempuan dituntut untuk merealisasikan tiga kewajiban tiga kewajiban perempuan (tri perkawis). Baik kedudukannya sebagai wadon, wanita, maupun estri. Tetapi, ada hal lain yang melekat pada perempuan jawa itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: