Ini Filosofi Tembang Macapat dalam Kehidupan Manusia yang Perlu Diketahui
Tembang macapat menceritakan proses perjalanan hidup manusia dari sebelum lahir hingga meninggal.--
Setelah memasuki masa sinom maka disusul oleh tembang asmaradhana, di mana remaja tadi sudah mulai mengenal lawan jenis dan terlibat dalam kisah kasih asmara. Pada masa ini perasaan manusia akan tercampu aduk terkadang bahagia karena dilanda asmara terkadang membara karena terbakar api.
6. Gambuh
Setelah mengenal cinta maka fase yang berikutnya yaitu gambuh yang bermakna kecocokan. Filosofi dari tembang gambuh yaitu ketika sepasang remaja yang dilanda kisah kasih asmara menuju ke jenjang berikutnya yaitu menuju ke jenjang pernikahan.
BACA JUGA:Beli Handphone di E-commerce Shopee Dapat Proteksi Asuransi PasarPolis
7. Dhandhanggula
Setelah memasuki gerbang pernikahan maka pasangan tadi harus bisa saling menghargai dalam rumah tangga menghadapi pahit manisnya kehidupan. Sesuai dengan filosofi dhandhanggula yaitu suka duka dalam kehidupan pernikahan. Ujian dalam rumah tangga hingga akhirnya berada pada posisi mapan.
8. Durma
Filosofi dari tembang durma yaitu berderma. Setelah mapan maka sebagian rezeki yang didapat didarmakan kepada sesama. Namun terkadang ada sebagian manusia yang justru merasa sombong ketika berada pada fase mapan.
BACA JUGA:Rezeki Masih Seret, Baca dan Amalkan Segera Doa ini
9. Pangkur
Setelah mapan maka biasanya usia semakin bertambah. Filosofi dari tembang pangkur adalah mulai mundur dari percaturan dunia. Mulai mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.
10. Megatruh
Filosofi dari tembang megatruh adalah terpisahnya ruh dari raga.
11. Pocung
Setelah terpisah ruh dari raga maka badan yang terpisah dari ruh tadi disucikan dan dikembalikan ke tanah. Filosofi tembang pocung adalah untuk mengingat kematian. Semoga bermanfaat. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: